Logo

Temboro Zona Merah Covid-19, Pemerintah Malaysia Berencana Evakuasi Santri Warga Negaranya

Reporter:,Editor:

Sabtu, 25 April 2020 02:00 UTC

Temboro Zona Merah Covid-19, Pemerintah Malaysia Berencana Evakuasi Santri Warga Negaranya

PONPES TEMBORO. Salah satu area Ponpes Al Fatah, Desa Temboro, Kec. Karas, Magetan, yang dianggap kluster baru penyebaran Covid-19. Dok: cahtemboro.blogspot.com

JATIMNET.COM, Surabaya - Pemerintah Malaysia dikabarkan berada di Jawa Timur, mereka ingin memulangkan warganya yang ada di Pondok Pesantren Al-Fatah Temboro, Kabupaten Magetan. Sebab, di tempat tersebut menjadi zona merah Covid-19.

Hal itu dibenarkan Ketua Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jatim Kohar, Hari Santoso, pemerintah Malaysia ingin mengevakuasi warganya.

"Ada Wakil Dubes Malaysia, kemudian Atase Pendidikan, imigrasi, keagamaan, juga Kepolisian Malaysia. Mereka ingin santri asal Malaysia bisa dievakuasi," ujar Kohar, Jumat 24 April 2020 malam.

BACA JUGA: Klaster Covid-19 di Temboro

Sejauh ini, kata Kohar, hasil rapid tes yang dilakukan pada 118 santri asal Malaysia, 104 diantaranya negatif. Sisanya, 14 orang reaktif atau positif. 

Para santri yang hasilnya reaktif harus menjalani isolasi selama 14 hari sesuai ketentuan. Sementara 104 lainnya yang negatif inilah ingin dievakuasi pemerintah Malaysia.

“Cuman, kan, non reaktif itu bukan berarti tidak ada virusnya. Masih perlu diobservasi selama 14 hari," terangnya.

Pemerintah negeri Jiran sebenarnya sudah menyiapkan pesawat khusus untuk membawa pulang 104 santri warga negaranya. Rekayasa rencana kepulangan pun saat ini tengah dimatangkan bersama dengan Pemprov Jatim dan Pemkab Magetan, agar evakuasi aman. 

BACA JUGA: Lagi, Dua Santri Ponpes Temboro Asal Madiun Reaktif Covid-19

Kalau terjadi kesepakatan, Pemprov yang menyediakan angkutan menuju bandara. Sedangkan untuk 14 orang santri asal Malaysia yang hasil tes cepatnya reaktif, Pemprov Jatim akan menerapkan swab terhadap mereka untuk menjalani tes PCR. Kalau hasilnya positif, mereka harus menjalani isolasi.

"Kalau ternyata positif ya harus kami amankan dulu, karena kalau positif nanti dibawa (pulang) ada penularan. Kecuali ada manuver khusus. Nanti detail evakuasi ini akan dibahas lebih jauh. Termasuk prosedur evakuasi untuk meminimalisir penularan," bebernya. 

Ponpes Al-Fatah Temboro ini menjadi perhatian Pemprov Jatim setelah 43 santri asal Malaysia yang pulang dari pondok pesantren itu dinyatakan positif Covid-19 di negaranya. Tracing terhadap kurang lebih 5.000 santri yang masih ada di pondok sampai sekarang masih dilakukan