Logo

Tarawih di Masjid dan Mudik Lebaran Akhirnya Diperbolehkan

Reporter:

Rabu, 23 March 2022 23:00 UTC

Tarawih di Masjid dan Mudik Lebaran Akhirnya Diperbolehkan

Presiden Joko Widodo

JATIMNET.COM, Surabaya – Pemerintah akhirnya memperbolehkan masyarakat untuk mudik pada Lebaran tahun ini atau 1433 Hijriyah. Kebijakan ini diambil seiring dengan semakin membaiknya situasi pandemi Covid-19.

“Bagi masyarakat yang ingin melakukan mudik Lebaran juga dipersilakan, juga diperbolehkan dengan syarat sudah mendapatkan dua kali vaksin dan satu satu kali booster serta tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” kata Presiden Joko Widodo yang dikutip dari laman presideri.go.id, Rabu, 23 Maret 2022.

BACA JUGA : Wapres Ma’ruf Beri Isyarat Diperbolehkannya Mudik Lebaran 2022

Selain mudik, presiden juga memperbolehkan masyarakat menjalankan ibadah salat tarawih berjamaah di masjid. Ini dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Namun demikian, tradisi saat Lebaran, yakni buka puasa bersama bagi para pejabat dan pegawai pemerintah masih dilarang. Demikian halnya dengan gelar girya (open house) saat Lebaran mendatang.

Langkah pelonggaran yang lain adalah terkait kebijalan pelaku perjalanan dari luar negeri (PPLN). Kini, tidak perlu lagi melewati masa karantina tetapi hanya melakukan tes ucap PCR (Polymerase chain reaction).

“Pelaku perjalanan dari luar negeri yang tiba melalui bandara di seluruh Indonesia tidak perlu lagi harus melewati karantina. Namun, pemerintah tetap mewajibkan pelaku perjalanan yang tiba dari luar negeri untuk melakukan tes usap PCR. Kalau tes PCR-nya negatif, silakan langsung keluar dan bisa beraktivitas. Kalau tes PCR-nya positif akan ditangani oleh Satgas Covid-19,” ujar presiden.

BACA JUGA :  PT KAI Tetap Operasionalkan Kereta di Masa Mudik

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan alasan Presiden Joko Widodo mengambil kebijakan baru tentang panduan protokol kesehatan Ramadan dan Idul Fitri. Menurut dia, masyarakat Indonesia sudah memiliki super immunity atau imunitas super yang terbentuk dari antibodi vaksinasi dan infeksi Covid-19.

“Kombinasi (antibodi) itu yang terjadi di Indonesia dan India karena India juga alami hal yang sama seperti Indonesia di mana mereka terkena gelombang Delta yang tinggi di Mei dan vaksinasi naik sehingga posisi mereka saat Omicron datang, mereka sudah double imunitasnya, istilahnya super immunity,” kata Budi dalam Konferensi Pers Panduan Protokol Kesehatan Ramadhan dan Idul Fitri, Rabu kemarin.