Logo

Tanggulangi Lonjakan Covid-19 di Bangkalan, Pemprov Jatim Lakukan Koordinasi

Reporter:

Senin, 07 June 2021 03:40 UTC

Tanggulangi Lonjakan Covid-19 di Bangkalan, Pemprov Jatim Lakukan Koordinasi

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa

JATIMNET.COM, Surabaya - Melonjaknya kasus covid-19 di Kabupaten Bangkalan disikapi cepat dan simultan oleh Pemprov Jawa Timur. Berkoordinasi dengan Pemkab Bangkalan dan Pemkot Surabaya, saat ini tengah dilakukan sejumlah langkah terintegrasi guna mencegah pertambahan kasus covid-19  di Jawa Timur.

Salah satunya dengan melakukan penyekatan di Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu). Pengendara yang melintas, keluar dan masuk ke Surabaya ataupun Madura harus menjalani rapid tes antigen.

Seperti dilansir dari laman kominfo Pemprov Jatim, bahwa Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, langkah pertama yang dilakukan Pemprov Jatim adalah melakukan koordinasi intens sejak hari Kamis 3 Juni 2021 dengan Pemkab Bangkalan terkait penanganan kuratif pasien covid-19.

Pemprov juga telah melakukan percepatan rujukan pasien covid-19 dari Bangkalan ke RS Dr Soetomo dan rumah sakit rujukan lainnya di Surabaya. Sejak lima hari terahir hal ini sudah berjalan.

Baca Juga: Penyekatan di Suramadu hingga Dini Hari, 2.600 Pengendara Dites Rapid Antigen

Khusus untuk RSUD Ratu Ebo Bangkalan, Pemprov mempersiapkan penambahan bed perawatan pasien covid-19 guna relaksasi rumah sakit di Bangkalan, yang kini memang angka huniannya sudah cukup tinggi. Selain itu, Pemprov Jatim juga tengah melakukan tracing dan testing secara ketat pada masyarakat yang berkontak erat.

Rakor terkait lonjakan kasus di Bangkalan sudah kami lakukan sejak Kamis pekan lalu. Dan hari ini pun, Dinkes Jatim bersama Satgas Covid-19 Jatim juga tengah melakukan rakor di Bangkalan. Dilanjutkan kunjungan rumah sakit dan titik yang terdeteksi paling banyak kasus yaitu Arosbaya. 

Penanganan yang holistik harus dilakukan, terutama untuk tracing dan testing serta  menurunkan BOR. Karena saat ini BOR di Kabupaten Bangkalan terus meningkat. Di RSUD Bangkalan bed nya itu dari 90 tempat tidur, yang terpakai sudah 73 bed, tegas Khofifah.

Lebih lanjut disampaikan Gubernur Khofifah juga menyampaikan bahwa rumah sakit Bangkalan membutuhkan HFNC, ventilator serta beberapa jenis obat. Pemprov Jatim telah mengkomunikasikan ke Kementerian Kesehatan dan akan segera dikirim sebanyak 32 unit HFNC langsung ke Bangkalan.

Baca Juga: Penyekatan dan Tes Antigen di Suramadu, 70 Pengendara Ditemukan Positif

Kami sudah mengirimkan pemenuhan kebutuhan obat ke Bangkalan, dan kami juga telah mengusulkan ke dirjen di Kemenkes agar 32 HFNC dikirimkan langsung ke Bangkalan. Lalu bagi pasien yang kondisinya berat bisa segera dirujuk langsung ke RS Dr Soetomo, agar penanganan maksimal, karena alat dan dokternya juga lebih lengkap dan agar RS di Bangkalan bisa ada relaksasi, tambah Khofifah.

Tidak hanya itu, sejak kemarin sejumlah mobil PCR test dari Pemprov Jatim juga sudah dikirimkan ke Kabupaten Bangkalan untuk memasifkan testing di titik-titik yang memang menjadi episentrum lonjakan kasus covid-19 di Kabupaten Bangkalan.

Saya terus update, mobil PCR tersebut sudah sampai di Bangkalan. Namun ada kendala memang, masih banyak masyarakat yang belum berkenan untuk di swab PCR.

Maka langkah-langkah persuasif yang diharapkan menimbulkan kesadaran masyarakat untuk mau dites, terus kita lakukan, agar penanggulangan dan pencegahan penularan bisa dilakukan, papar Gubernur Khofifah