Rabu, 06 January 2021 10:20 UTC
KORUPSI: Kepala Kejari Surabaya, Anton Delianto memberikan edukasi hukum tentang korupsi terhadap pelajar, saat di SMP Negeri 1 Surabaya, Rabu 6 Januari 2020.
JATIMNET.COM, Surabaya - Dinas Pendidikan (Dispendik) bekerjasama dengan Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya guna menumbuhkan nilai-nilai karakter anti korupsi pada anak sejak usia dini.
Seperti yang berlangsung hari ini, Rabu 6 Januari 2021, di SMP Negeri 1 Surabaya. Sejak pukul 09.00 WIB, belasan pelajar mengikuti pendidikan Anti Korupsi dengan protokol kesehatan ketat yang disampaikan langsung Kepala Kejari Surabaya, Anton Delianto. Menariknya, kegiatan ini juga diikuti ribuan peserta yang terdiri dari guru, pelajar serta wali murid secara virtual.
Kepala Kejari Surabaya, Anton Delianto mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memupuk jiwa anti korupsi dimulai sejak duduk di bangku sekolah. Menurut dia, sebenarnya korupsi dapat terjadi dari hal-hal kecil tanpa disadari.
“Karena itu tadi juga disampaikan pasal-pasal dan undang-undang yang mengatur. Sehingga diharapkan pelajar akan getok tular untuk saling menanamkan kejujuran, kedisiplinan dan peduli kepada sekitarnya. Ini akan menjadi role mode di kalangan pelajar,” kata Anton, Rabu 6 Januari 2021.
BACA JUGA: Berpotensi Korupsi, Pimpinan KPK Evaluasi Tata Kelola Aset Pemkab Madiun
Menurutnya, ketika siswa-siswi itu sudah memasuki dunia kerja, maka mereka sudah memiliki bekal jiwa anti korupsi. Dari situlah diharapkan mereka menjauhi tindakan terlarang tersebut.
Di sisi lain, ia juga meminta kepada para pelajar agar ketika ditemukan penyimpangan, maka mereka harus berani menyampaikan hal itu. Misalnya, saat ditemukan persoalan suap menyuap, pemerasan, maupun penyalahgunaan kewenangan.
“Jadi kita jelaskan perbuatan korupsi di lingkungan sekolah itu termasuk mencontek. Lalu memalaki teman. Kita jelaskan aturan-aturan hukumnya di Indonesia hingga pasal per pasalnya secara detail,” ia menguraikan.
Di tengah pemaparan materi, Kajari Surabaya ini mendapati banyak pertanyaaan dari para pelajar. Mereka terlihat aktif dan antusias mendengarkan paparan dengan seksama. Bahkan, saat Kajari menanyakan cita-cita, serentak dari para pelajar itu unjuk tangan dan menyebutkan keinginannya masing-masing.
BACA JUGA: Awal Tahun 2021, Kejari Gresik Lanjutkan Penyidikan Dugaan Korupsi di Kecamatan Duduksampean
Ada yang ingin menjadi dokter, juru masak hingga polisi. “Saya melihat anak-anak punya cita-cita luar biasa. Ini berkat bimbingan bapak ibu guru yang ada di sekolah. Oleh sebab itu, kita sama-sama memberikan yang terbaik untuk anak kita semua sehingga tumbuh menjadi manusia yang pintar dan memiliki integritas,” ia menuturkan.
Di kesempatan yang sama, Kepala Dispendik Kota Surabaya, Supomo menambahkan, hari ini peserta yang mengikuti pendidikan Anti Korupsi melalui virtual jumlahnya mencapai ribuan.
Makanya ia ingin ke depan agar kegiatan tersebut dapat rutin digelar setiap satu bulan sekali. Rencananya di bulan Februari mendatang, pihaknya akan memilih tema Anti Kekerasan dengan mendatangkan pihak kepolisian sebagai narasumber.
“Kita melihat saat demo beberapa waktu lalu, pelajar juga ada yang ikut-ikutan demo. Oleh karenanya kita antisipasi dengan adanya materi ini. Dengan harapan dapat menekan kasus kekerasan dan juga bahaya korupsi,” kata Supomo memungkasi.