Minggu, 27 October 2019 05:37 UTC
RAIH EMAS. Atlet difabel Jember mampu meraih medali emas dalam Kejuaraan Nasional Paralympic 2019 di Surakarta, 23-27 Oktober 2019. Foto: Ist
JATIMNET.COM, Jember –Atlet difabel (Paralympian) Jember berhasil menyabet satu medali emas dalam Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Paralympic 2019 di Surakarta, 23-27 Oktober 2019.
Raihan atlet yang tergabung dalam NPCI (National Paralympic Committee Indonesia) Jember ini patut disyukuri karena baru pertama kali mengikuti kejuaraan secara resmi.
“Alhamdulillah. Ini pencapaian yang patut kami syukuri, karena ada banyak kendala sebelum kami akhirnya bisa memberangkatkan atlet ke Surakarta,” ujar Kusbandono, Ketua NPCI Jember, saat dikonfirmasi Jatimnet.com, Sabtu 26 Oktober 2019.
BACA JUGA: 150 Pramuka Difabel Ikuti Berkemah di Jambore Jatim
Dalam kejurnas Paralympic, NPCI Jember tergabung dalam kontingen Provinsi Jawa Timur bersama sembilan kabupaten/kota di Jatim. Kejurnas ini mempertandingkan lima cabang olahraga (cabor) dan total diikuti 551 Paralympian dari 24 provinsi.
Adapun Jember memberangkatkan dua Paralympian (sebutan untuk atlet Paralympyc) dan satu official. Dua Paralympian tersebut masing-masing bernama Sadiman yang turun pada cabor tenis meja putra dan Lui Nur Rahmad yang turun di atletik lari 200 meter. Sedangkan officialnya bernama Teguh Kasiyanto.
"Kami bersyukur, paralympic atas nama Lutfi Nur Rahmad mampu menyabet medali emas. Dia turun di cabang olahraga altetik nomor lari 200 meter pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) tahun 2019 ini," lanjut mantan aktivis mahasiswa Unej ini.
BACA JUGA: Kisah Wahyu, Raih Gelar Sarjana Komputer Tanpa Kedua Tangan
"Selain yang pertama kali, kendala utama yang kami hadapi adalah pendanaan. Karena seluruh akomodasi harus kami tanggung sendiri," ungkap pria yang juga aktif Perpenca (Persatuan Penyandang Cacat) Jember ini.
Kendala pendanaan tersebut disebabkan karena hingga jelang keberangkatan, NPCI Jember belum juga mendapatkan bantuan dari Pemkab Jember.
“Kemarin kami berangkat dengan dana pas-pasan baik secara teknis persiapan, belum lagi tanpa uang saku dan hanya cukup untuk kostum dan tiket perjalanan berangkat ke Solo saja. Salut kepada teman-teman yang bisa membalik tantangan ini dengan raihan medali emas," ujar Kusnandono.
BACA JUGA: Memahat Barong dengan Satu Tangan, Bilal Setara dengan yang Normal
Tak ingin mematahkan semangat para atlet dan official, NPCI akhirnya menggelar saweran dari internal NPCI Jember. Selain itu, mereka juga mendapatkan sumbangan dana dari beberapa tokoh Jember.
“Ucapan terima kasih kami haturkan kepada para tokoh masyarakat Jember yang dengan tulus membantu pendanaan untuk keberangkatan atlet difabel Jember di Kejurnas,” kata Kusbandono.
Dengan keberhasilan ini semakin membuktikan para difabel Jember layak diberi kesempatan dalam urusan publik di Jember.
BACA JUGA: Mahasiswa ITS Rancang Jembatan Penyeberangan Ramah Difabel
“Ini tidak ada urusan dengan politik, olahraga harus tetap maju dengan semangat meraih prestasi. Kalau KONI berhak menggunakan APBD kenapa NPCI Jember yang sejajar kedudukannya tidak dapat?,” tandasnya.
Melalui capaian ini, Kusbandono berharap bisa semakin memacu semangat difabel lain di Jember untuk terus semangat berkarya.
Untuk selanjutnya NPCI Jember akan lebih serius lagi melakukan pembinaan di usia muda dengan harapan regenerasi bisa berjalan. “Dalam waktu dekat kami akan audiensi dengan DPRD untuk memperoleh dukungan yang lebih kongkret sehingga prestasi Paralympian Jember ini bisa meningkat, terutama akses untuk APBD,” pungkasnya.