Logo

Surabaya Dikepung Banjir, BPB Linmas Klaim Faktor Curah Hujan Tinggi

Reporter:,Editor:

Minggu, 02 February 2020 01:30 UTC

Surabaya Dikepung Banjir, BPB Linmas Klaim Faktor Curah Hujan Tinggi

Dok.

JATIMNET.COM, Surabaya - Akibat hujan deras dan gelombang air laut pasang yang terjadi pada Jumat 31 Januari 2020, menyebabkan beberapa titik di Kota Surabaya terjadi banjir (genangan). Salah satunya terjadi di sekitar kawasan Wonokromo dan Mayjend Sungkono Surabaya.

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas) Kota Surabaya Eddy Christijanto, beberapa penyebab yang berakibat pada terjadinya genangan di beberapa titik Kota Surabaya. Pertama adalah curah hujan yang tinggi.

"Kemarin itu curah hujan sekitar 130 milimeter (mm), dalam kategori sangat lebat, atau kalau sampai 150 milimeter (mm) itu menuju ke ekstrem. Artinya bahwa memang hujan kemarin itu sangat lebat,” kata Eddy, Sabtu 1 Februari 2020.

BACA JUGA: Surabaya Kembali Dikepung Banjir

Selain itu juga terjadi gelombang air laut pasang, menjadi penyebab. Berdasarkan informasi dari BMKG yang dia terima kemarin (Jumat 31 Januari 2020), pada pukul 14.00 WIB, gelombang air laut mencapai 3,8 feet, sedangkan pukul 20.00 WIB, mencapai 2,8 feet. "Artinya, gelombang air pasang kemarin itu tinggi,” ujarnya.

Saat terjadi hujan deras kemarin, semua rumah pompa terpantau jalan. Tetapi, satu pompa yang berada di Gunung Sari sedikit mengalami kerusakan. Akibatnya, kawasan di Mayjend Sungkono - Ciliwung terjadi genangan.

Eddy menjelaskan, aliran air dari kawasan Mayjend Sungkono mengalir ke Jalan Ciliwung menuju Gunung Sari. Karena ada permasalahan pompa di Gunung Sari, sehingga kawasan itu terjadi genangan. "Alhamdulillah kerusakan pompa akhirnya bisa diselesaikan. Sekitar pukul 20.00-21.00 WIB, aliran air bisa lancar,” terangnya.

BACA JUGA: Anggaran Naik, Surabaya Tetap Banjir

Tapi, aliran air di Jalan Ciliwung dan mengarah ke Jalan Opak ditemukan adanya tumpukan sampah. Hal ini disebabkan hambatan dari pagar penyangga bangunan. Akibatnya, air tidak bisa mengalir dengan lancar.

"Sehingga kemarin saya bersama Camat Wonokromo dan Kabag Pemerintahan, bersihkan banyak sampah. Setelah dibersihkan tidak sampai 15 menit, air langsung surut, Jalan Ciliwung dan sekitarnya clear,” ungkapnya.

Eddy menambahkan, terjadinya genangan air yang berada di kawasan Wonokromo, juga disebabkan adanya sampah dan batuan kerikil yang menghambat saluran. Karena itu kemudian Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama jajarannya melakukan normalisasi saluran yang mengarah ke Sungai Brantas.

"Intinya adalah bahwa kemarin itu curah hujan tinggi dan gelombang air pasang yang mempengaruhi. Kalau pompa, hanya satu kemarin bermasalah dan sudah bisa diatasi oleh teman-teman,” pungkasnya.