Kamis, 19 September 2019 08:08 UTC
AKTIF KEMBALI. Nanang menunjuk titik semburan lumpur berkandungan minyak dibawah tumpukan besi yang bersebelahan dengan rumahnya, Kamis 19 September 2019. Foto: Agus Salim Lutfi.
JATIMNET.COM, Gresik – Bekas sumur bor minyak tradisional peninggalan Belanda di Desa Sekarkurung, Kecamatan Kebomas, Gresik menyemburkan lumpur berbau gas, Kamis 19 September 2019.
Sumur minyak di areal tanah milik H Bisri Zawawi (almarhum) itu diketahui tidak beraktivitas sejak 33 tahun lalu. Namun hari ini sumur berlubang empat meter persegi itu ditutup dengan urukan dan beton cor.
“15 tahun lalu kami menutup dengan cor, karena sudah tidak lagi berfungsi. Tadi sekitar pukul 11.00 WIB terdengar dentuman keras, ternyata bekas sumur minyak menyemburkan lumpur berbau gas,” terang Nanang Zamroni anak kedua Bisri Zawawi.
BACA JUGA: PDAM Gresik Tambah Produksi Air Bersih 1.000 Liter Per Detik
Menurutnya di Desa Sekarkurung terdapat tujuh titik sumur bor minyak tradisional yang merupakan peninggalan Belanda dan hanya dua yang masih aktif hingga saat ini.
“Sejak 33 tahun baru pertama kali ini menyemburkan lumpur. Sempat ada pihak kepolisian dan SKK Migas meninjau dan memberi garis larangan melintas,” tambah Nanang.
Ditambahkan Nanang, SKK Migas telah mengambil contoh lumpur dan dinyatakan tidak beracun. Namun SKK Migas melarang menyalakan api maupun mengoperasikan ponsel di sekitar titik semburan.
BACA JUGA: Gresik Kembangkan 18 Hektare Lahan Tembakau Petani
Pantauan di lapangan, lahan seluas kurang lebih seribu meter persegi itu disewa pengusaha untuk menyimpan alat berat dan besi cor. Sementara sumur telah tertutup tumpukan besi beton yang diperkirakan puluhan ton beratnya.
“Lubangnya tertutup besi hampir lima ton, dan tadi sempat tumpukan besi sempat goyang, karena besarnya tekanan semburan,” Nanang menjelaskan.
Lokasi itu kini ditutup dan dijaga pihak keluarga. Sementara pintu masuk ke lokasi titik penyemburan lumpur di tempeli kertas bertuliskan dilarang keras merokok.