Logo

Sumardi Ingatkan Empat Pilar Menuju Ketahanan Pangan, Apa Saja?

Reporter:,Editor:

Rabu, 15 October 2025 09:00 UTC

Sumardi Ingatkan Empat Pilar Menuju Ketahanan Pangan, Apa Saja?

Anggota DPRD Jatim dari Fraksi Golkar Sumardi.Dok.Jatimnet.com

JATIMNET.COM, Surabaya - Anggota Komisi A DPRD Jawa Timur Sumardi menegaskan bahwa peringatan Hari Pangan Sedunia yang jatuh pada 16 Oktober, bukan sekadar seremonial. Menurutnya, momentum ini harus menjadi pengingat pentingnya ketahanan pangan sebagai prioritas nasional.

Ia mengatakan, pemerintahan Presiden Prabowo telah menempatkan ketahanan pangan sebagai salah satu program utama. Hal ini berkaitan erat dengan upaya menjaga rantai pasok makanan bagi masyarakat.

“Ketahanan pangan bukan hanya soal ketersediaan makanan, tetapi juga bagian dari kedaulatan bangsa,” ujarnya Rabu, 15 Oktober 2025.  

Sumardi menilai, bangsa yang kuat harus memiliki sistem pangan yang tangguh selain kekuatan ekonomi dan pertahanan militer.

BACA: Dukung Swasembada Pangan, Golkar Jatim Serahkan Alsintan di Ponorogo

Menurutnya, program ketahanan pangan perlu dijalankan secara berkelanjutan. Maka, pemerintah diminta untuk memastikan kebijakan ini terus berjalan di semua level.

“Ketahanan pangan adalah pertahanan strategis bangsa dalam menghadapi berbagai krisis,” ungkapnya.

Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sektor pangan menjadi kekuatan utama dalam menjaga stabilitas dan kedaulatan negara.

Sumardi juga menyoroti pentingnya empat pilar ketahanan pangan yaitu ketersediaan, aksesibilitas, pemanfaatan, dan stabilitas. Keempat pilar tersebut harus menjadi acuan dalam setiap kebijakan nasional.

Menurutnya, Presiden Prabowo telah mengambil langkah strategis melalui pembukaan lahan pertanian baru. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi penyusutan lahan produktif yang terjadi setiap tahun.

BACA: Serap Aspirasi Warga Pungging, Sumardi Janji Perjuangkan Alat Pertanian dan Perbaikan Jembatan

Ia menilai, kebijakan itu akan memperkuat cadangan pangan nasional dan mendukung keberlanjutan produksi pertanian. Pemerintah daerah diminta turut aktif dalam mengawal realisasi kebijakan tersebut.

Sumardi juga menekankan pentingnya penggunaan dana desa untuk mendukung ketahanan pangan. Sebanyak 20 persen dari anggaran dana desa diharapkan diarahkan pada sektor ini.

“Program desa harus berpihak pada penguatan pangan lokal,” ucapnya. Ia berharap seluruh kepala desa mampu mengelola dana tersebut secara efektif untuk mendukung ketahanan pangan masyarakat.

Ketahanan pangan, lanjut Sumardi, adalah bagian dari kemandirian bangsa. Ia menegaskan bahwa tanpa ketahanan pangan yang kuat, kedaulatan dan stabilitas nasional akan sulit terjaga.