Logo

Perekonomian Jatim Sedikit Melemah pada Triwulan III 2025

Reporter:,Editor:

Rabu, 19 November 2025 07:00 UTC

Perekonomian Jatim Sedikit Melemah pada Triwulan III 2025

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Ibrahim saat diwawancarai wartawan. Foto: Khaesar.

JATIMNET.COM, Surabaya – Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur (Jatim) pada triwulan III 2025 tercatat 5,22 persen (YoY/Year on Year). Pertumbuhan itu sedikit lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat 5,23 persen (YoY).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jatim Ibrahim menjelaskan bahwa dari sisi permintaan, pertumbuhan itu dipengaruhi oleh akselerasi konsumsi rumah tangga dan investasi.

Sementara, dari sisi penawaran, pertumbuhan didorong oleh sektor konstruksi, pertanian, jasa pendidikan, serta informasi dan komunikasi.

“Inflasi Oktober 2025 tercatat 2,69 persen (YoY) dan masih berada dalam rentang sasaran nasional 2,5 ± 1 persen. Stabilitas sistem keuangan maupun sistem pembayaran tetap kondusif dan mendukung perekonomian daerah,” ujar Ibrahim, Rabu, 19 November 2025.

BACA: Layanan Kesehatan dan Pendidikan Sumbang PNPB BLU Terbesar di Jatim

Menurutnya, tekanan inflasi bulan Oktober bersumber dari komoditas emas perhiasan serta sejumlah bahan pangan, seperti beras, daging dan telur ayam ras, serta bawang merah.

Berdasarkan pola historis 2019–2024, komoditas pangan, khususnya telur ayam ras dan minyak goreng sering menjadi pemicu inflasi di Jatim dalam periode Natal dan Tahun Baru (Nataru). Demikian halnya dengan tarif tarif angkutan udara. Maka, ketiganya harus diantisipasi sejak awal.

Untuk menjaga stabilitas harga, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim bersama BI akan menyelenggarakan High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) pada 25 November 2025 di Surabaya.

Pertemuan ini diharapkan menghasilkan langkah-langkah strategis pengamanan pasokan dan stabilisasi harga pangan menjelang momentum libur akhir tahun.