Logo

Sukses Jadi Pengusaha, Nama Ketua Kadin Surabaya Masuk Bursa Cawali

Reporter:

Kamis, 11 July 2019 15:57 UTC

Sukses Jadi Pengusaha, Nama Ketua Kadin Surabaya Masuk Bursa Cawali

Tugu pahlawan di Surabaya. Foto: Dyah Ayu Pitaloka

JATIMNET.COM, Surabaya – Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Surabaya Jamhadi tak menampik namanya masuk bursa Calon Wali Kota Surabaya pasca Konferensi Cabang PDI Perjuangan Kota Surabaya.

Meskipun tak menyatakan kesanggupan, menurutnya latar belakang apapun bisa menjadi Wali Kota Surabaya.

"Maju sebagai wali kota atau gubernur bahkan presiden bisa datang dari berbagai karir. Termasuk karir politik seperti Pak Bambang DH, Mas Whisnu Sakti Buana dan Mbak Puti. Bahkan Pak Jokowi jadi presiden juga karirnya dari sektor dunia usaha," kata Jamhadi, Kamis 11 Juli 2019.

Jamhadi membenarkan wacana  terkait pencalonan dirinya menjadi Cawali Surabaya berpasangan dengan mantan Dirut Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surabaya, M. Selim. Namanya dan Selim, diusulkan oleh Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PDI Perjuangan, Bambang DH, sebagai Cawali Surabaya.

BACA JUGA: PDI Perjuangan Surabaya Desak DPP Pertimbangkan Whisnu Maju Pilwali

"Iya, saya mendengar info itu dari orang dekatnya Pak Bambang DH," ujarnya.

Namanya dipertimbangkan lantaran dianggap sebagai pengusaha sukses yang juga Ketua Kadin Surabaya.

Selama kepemimpinan Bambang DH sebagai Wali Kota Surabaya dalam kurun 2002-2010, Jamhadi diangkat sebagai Staf Ahli Wali Kota Surabaya dan juga Badan Pengawas PDAM Surabaya.

Jamhadi dan Selim dinilai telah menjadikan PDAM terbaik se-Indonesia. Bahkan BUMD yang nyaris bangkrut tersebut dibawah kepemimpin Selim dan pengawasan Jamhadi membukukan keuntungan bersih Rp150 miliar setelah pajak.

BACA JUGA: Pilkada Surabaya, Waspadai Strategi "Angsa Berenang" Calon dari Parpol Baru

Saat ditanya apakah menerima usulan tersebut, Jamhadi tidak mengiyakan dan juga tidak menolak. Ia menyarankan agar posisi tersebut diberikan kepada kader PDIP yang sudah lama menitih karir politik, sosial, budaya dan bisnis.

"Ada banyak kader-kader PDIP meniti karir di bidang politik, sosial, budaya dan bisnis. Semua bidang profesi tersebut ujungnya sama untuk bekerja bagi peningkatan kesejahteraan umat," ujarnya.

Menanggapi kemelut yang terjadi di internal PDIP Surabaya pasca ditunjuknya Adi Sutarwiyono menjadi Ketua DPC PDIP Surabaya menggantikan Whisnu Sakti Buana, Jamhadi mengatakan bahwa situasi tersebut merupakan peristiwa yang lazim terjadi saat proses penggantian pimpinan organisasi, partai bahkan asosiasi bisnis.

"Terpenting tidak berkepanjangan dan segera ketemu untuk diskusi mencari solusi. PDIP partai besar yang sudah sangat teruji kedewasaannya," katanya.

BACA JUGA: Disebut Sebagai Kandidat Cawali Surabaya, Begini Kata Puti Soekarno

Untuk itu, ia berharap semua anggota dan pengurus di PDIP Surabaya bisa menahan diri memperbesar perbedaan.

"Mari bahu membahu saling bekerja sama agar potensi yang ada bisa terawat baik, sehingga tidak layu sebelum berkembang termasuk dalam Pilkada Surabaya yang sudah didepan mata. Jaga kepercayaan publik," ujarnya.

Justru, lanjut dia, saatnya PDIP bekerja sama berkolaborasi dengan partai lain yang memiliki cara pandang yang sama mengingat Surabaya termasuk kota penting sebagai barometer ekonomi di Indonesia dan dunia.

"Alhamdulillah, kepemimpinan Pak Bambang DH sejak 2005 hingga Bu Risma di Surabaya sudah dibangun dengan baik," katanya. (ant)