Kamis, 11 July 2019 05:36 UTC
Anggota Komisi D DPRD Surabaya, Agustin Poliana.
JATIMNET.COM, Surabaya – Jabatan Tri Rismaharini dan Whisnu Sakti Buana sebagai wali kota dan wakil wali kota tinggal satu tahun lagi. Sejumlah nama terus bermunculan untuk menjadi suksesor Risma dan Whisnu.
Dua nama yang terus mencuat adalah Whisnu dan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Eri Cahyadi, yang digadang-gadang menggantikan Risma sebagai orang nomor satu di pemerintahan Surabaya.
Whisnu Sakti Buana yang juga kader PDI Perjuangan Surabaya mendapat dukungan penuh dari akar rumput partai berlambang banteng moncong putih itu. Pasalnya Wawali Surabaya dirasa siap dan pantas menggantikan Risma lima tahun berikutnya.
BACA JUGA: Pilwali 2020, Persaingan Calon yang Diusung PDI Perjuangan Kian Ketat
“Pak Whisnu selain kader Surabaya, juga layak memimpin Surabaya. Harusnya menjadi pertimbangan DPP (Dewan Perwakilan Pusat) untuk segera diusung,” kata anggota Komisi D DPRD Surabaya, Fraksi PDI P Surabaya, Agustin Poliana saat dijumpai di Gedung DPRD Surabaya, Kamis 11 Juli 2019.
Perempuan yang akrab disapa Titin ini menambahkan Whisnu atau WS layak dicalonkan sebagai kepala daerah lantaran suaranya tidak akan turun.
Ia mengatakan Whisnu bisa mengusung sendiri atas nama PDI Perjuangan, meski pun tanpa berkoalisi dengan partai lain. “Tugas kami (partai) itu untuk merekomendasikan ke DPP,” kata dia.
BACA JUGA: PDIP Buka Peluang Calon Luar Kader, Asalkan Punya Komitmen
Berkaitan dengan figur Wali Kota Surabaya yang diinginkan masyarakat dari pandangan Titin adalah, yang bisa diterima oleh masyarakat dan mampu berkomunikasi dengan mudah.
“Dapat mendengarkan aspirasi dan mudah berkomunikasi, itu yang terpenting. Selain itu juga mudah bertemu kapan saja,” tutur dia.
PAC se-Surabaya, lanjut Titin, tengah mengajukan nama Whisnu yang saat ini tengah diperjuangkan tingkat DPP untuk mendapat tiket pilwali 2020. Sebab sejauh ini DPP juga belum mengumumkan sosok yang akan ditunjuk menggantikan Risma.