Selasa, 02 July 2019 14:16 UTC
MAJU PILWALI: Salah satu nama yang maju Pilwali Surabaya Ketua DPC Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana
JATIMNET.COM, Surabaya - Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Kusnadi menegaskan bahwa partainya membuka peluang untuk mengusung calon di luar kader partai di Pilkada serentak 2020 mendatang.
Terbukanya calon di luar partai ini untuk menghindari terjadinya gesekan di partai. “Boleh saja saat ini juga ada calon-calon yang muncul. Yang terpenting jangan sampai dukung-mendukung ini bisa menjadi gesekan-gesekan yang justru tidak sehat bagi partai," ujar Kusnadi dikonfirmasi, Selasa 2 Juni 2019.
Pilkada Surabaya 2020 misalnya, politisi yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Jatim itu mengamati beberapa nama yang mulai muncul. Pihaknya mempersilahkan kepada nama-nama yang berancang-ancang untuk maju dalam Pilwali Surabaya mengikuti mekanisme partai.
BACA JUGA: Golkar Lirik Hendro Gunawan untuk Maju di Pilwali Surabaya
PDI Perjuangan tidak menutup kemungkinan mengusung di luar kader, meski menjadi pemenang pada Pemilu 2019.
"Apakah itu pak Wawali (Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti) apakah itu Eri Cahyadi (Kepala Bappeko Surabaya) atau siapa saja lah. Nanti dari situ akan kita saring dengan segala mekanisme yang ada," bebernya.
Terpenting, menurut Kusnadi, PDI Perjuangan tetap pada jalur kemenangan di Surabaya. Asalkan punya komitmen sama dengan partai berlambang kepala banteng moncong putih itu.
BACA JUGA: Nasdem Siap Mendorong Awey Maju Pilwali Surabaya
"Untuk konteks kepala daerah, kita sedari betul bahwa mereka itu pemimpin rakyat. Jadi kita tidak berpikir apakah itu dari kader sendiri, atau bukan kader sendiri yang penting memberikan peluang untuk kemenangan dan punya komitmen yang sama untuk PDIP Perjuangan," urainya.
Beberapa nama mulai muncul seperti, Ketua DPC Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, dan Kepala Bappeko Surabaya Eri Cahyadi. Kemudian ada anggota DPR RI dari Dapil Jatim I Surabaya-Sidoarjo, Indah Kurnia, hingga Anggota DPR RI dari Dapil Jatim I Surabaya-Sidoarjo terpilih, Puti Guntur Soekarno.