Logo

Soeharto Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, Sumardi: Jasa Beliau Luar Biasa

Reporter:

Selasa, 11 November 2025 23:00 UTC

Soeharto Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, Sumardi: Jasa Beliau Luar Biasa

Politikus Partai Golkar Sumardi. Foto: Jatimnet.com

JATIMNET.COM – Presiden Prabowo Subianto telah mengumumkan nama-nama tokoh yang dianugerahi gelar pahlawan nasional. Keputusan itu diumumkan bersamaan dengan peringatan Hari Pahlawan pada 10 November 2025.

Salah satu tokoh yang dianugerahi gelar pahlawan nasional itu adalah Presiden ke-2 RI HM Soeharto. Pemberian gelar ini disambut positif oleh politikus Golkar Jawa Timur (Jatim) Sumardi.

Ia menilai keputusan tersebut merupakan wujud pengakuan negara atas jasa besar Soeharto dalam memimpin Indonesia selama lebih dari tiga dekade.

Sumardi yang merupakan anggota DPRD Jatim ini menyatakan bahwa Soeharto memiliki ikatan sejarah yang kuat dengan Partai Golkar.

“Pak Harto adalah dewan pembina pada masanya. Jasa-jasanya membesarkan Golkar juga tidak sedikit. Beliau membawa Indonesia pada kemajuan selama 32 tahun, terlepas dari kontroversi yang ada,” ujarnya, Selasa, 11 November 2025.

BACA: Golkar Sumenep Beri Apresiasi Ditetapkannya 10 Tokoh jadi Pahlawan Nasional

Anggota Komisi A DPRD Jatim Dapil Jombang-Mojokerto itu menegaskan bahwa pada era Soeharto, Indonesia berada dalam posisi yang disegani dunia.

“Waktu itu Indonesia bukan negara yang dipandang remeh. Di Gerakan Non-Blok, Indonesia sangat dihormati. Kita bahkan disebut Macan Asia. Itu fakta sejarah,” tegasnya.

Sumardi juga menyoroti keberhasilan swasembada pangan pada masa Orde Baru sebagai program monumental yang dampaknya dirasakan langsung masyarakat.

“Harga pangan stabil dan terjangkau. Pemerataan programnya berhasil sampai ke masyarakat bawah. Itu pencapaian besar,” katanya.

Meski tidak menutup adanya catatan kritis dalam masa kepemimpinan Soeharto, Sumardi menilai kontribusi mantan presiden tersebut tetap signifikan bagi pembangunan nasional.

“Terlepas dari kritik, jasa beliau terhadap bangsa ini sangat luar biasa,” imbuhnya.

BACA: Alumni IPNU Banyuwangi Tolak Soeharto jadi Pahlawan Nasional

Mengenai warisan ideologis, Sumardi menilai penanaman nilai Pancasila di era Soeharto sangat kuat dan relevan untuk diteladani generasi muda saat ini.

“Dulu Pancasila dipahami merata, dari sekolah sampai masyarakat umum. Program P4 masif digelar di kampung-kampung dan membentuk karakter waktu itu,” ujar Sumardi.

Seiring derasnya arus informasi di era digital, ia menegaskan pentingnya menjadikan Pancasila sebagai benteng etika dan identitas.

“Informasi datang cepat dan budaya luar bisa masuk tanpa filter. Karena itu nilai Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa tetap penting,” katanya.

Sumardi menegaskan bahwa nilai-nilai positif yang diajarkan Soeharto layak dijadikan teladan. “Selama Pancasila menjadi pilar bangsa, warisan baik Pak Harto tetap relevan sebagai rujukan bagi generasi hari ini,” pungkasnya.