Sabtu, 09 May 2020 09:00 UTC
BANSOS PANDEMI. Seorang pengemudi menata bantuan sosial di atas mobil untuk diangkut ke desa yang menerimanya di halaman Pendapa Sabha Swagata Blambangan, Banyuwangi, Rabu 6 Mei 2020. Foto: Ahmad Suudi
JATIMNET.COM, Banyuwangi – Teknologi informasi berbasis jaringan komputer dan internet akan mempermudah kita termasuk aparatur sipil negara untuk membuat basis data informasi apapun, termasuk jenis bantuan yang diterima warga.
Teknologi jaringan komputer ini sudah diterapkan sejak tahun 2016 oleh Pemkab Banyuwangi secara bertahap dengan nama program dan aplikasi Smart Kampung. Aparat pemerintah desa dituntut menguasai cara memanfaatkan jaringan komputer tersebut terutama dalam memasukkan data yang diperlukan maupun memperbaruinya berdasarkan kondisi di lapangan.
Teknologi komputer jaringan yang sudah dibangun di sebagian besar kampung atau desa di Banyuwangi ini mempermudah pemerintah untuk memperbarui data termasuk jenis bantuan yang diterima warga di tengah pandemi Covid-19.
"Jadi, hebatnya Smart Kampung dimasukkan NIK-nya langsung keluar, ini pernah dapat (bantuan), ini belum dapat, dan seterusnya," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Kamis, 8 Mei 2020.
BACA JUGA: Banyuwangi Tambah Alokasi Warga Miskin Penerima Bantuan Dampak Covid-19
Berbagai jenis program bantuan lama maupun bantuan tentatif bagi masyarakat Banyuwangi terdampak Covid-19 tercatat dalam sistem komputer jaringan Smart Kampung misalnya PKH, BPNT, Bansos Tunai Kemensos, BLT Dana Desa, program Pemprov Jatim, jaring pengaman APBD Banyuwangi, paket nutrisi ibu hamil-menyusui, hingga program gotong royong ASN Peduli dan sebagainya.
Anas mengatakan dalam aplikasi Smart Kampoeng juga memungkinkan untuk dimasukkan data orang miskin baru karena dinamisnya data sosial masyarakat. Dia meminta masyarakat yang merasa berhak mendapatkan bantuan, atau mengetahui tetangganya membutuhkan bantuan, agar melapor ke pemerintah desa, kecamatan, atau menelpon langsung ke call center Pemkab Banyuwangi 112.
BACA JUGA: Pemkab Banyuwangi Siapkan 4 Skema Bantuan Warga Miskin Selama Pandemi Covid-19
"Saya enggak mau nanti di Banyuwangi ada yang bikin-bikin video yang enggak dapat, enggak perlu bikin video, langsung datang ke desa, (telepon) 112, pasti dapat. Stok kita masih banyak untuk bantuan," kata Anas.
Kini BST berupa uang tunai Rp600 ribu per bulan mulai didistribusikan ke 36.924 kartu keluarga (KK) sesuai yang tertera dalam Pusat Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial (Pusdatin Kesos) milik Kemensos. Banyuwangi juga telah mendapatkan kuota tambahan untuk penerima BST dan nama-nama yang diajukan telah masuk ke Pusdatin Kesos.
Sugiyanto, seorang sopir lepas, mengaku bersyukur mendapatkan bantuan tersebut. Sebagai sopir tidak tetap, dia biasa menerima pekerjaan mengangkut orang termasuk wisatawan yang kini tak bisa lagi dijalaninya. "Sekarang sudah tidak ada order lagi. Alhamdulillah, bersyukur mendapat bansos,” kata dia.