Sabtu, 04 April 2020 06:00 UTC
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyerahkan bantuan sembako pada tukang becak terdampak ekonomi pandemi Corona. Foto : Ahmad Suudi
JATIMNET.COM, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi tengah menyiapkan empat skema bantuan untuk warga miskin terdampak pandemi SARS CoV-2 atau Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Bantuan tidak hanya untuk warga yang berpotensi tertular virus sehingga harus berhenti bekerja saja, tetapi juga mereka yang terdampak secara ekonomi karena kecilnya pendapatan.
Keempat skema menjadi upaya pemerintah daerah dalam memberikan jaring pengaman di tengah kondisi ekonomi yang sulit. Sasarannya 110 hingga 150 ribu warga yang terdata nama maupun alamatnya. "Semuanya sedang dikonsolidasikan, nanti terdata nama per nama," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Jumat 3 April 2020.
Pertama bantuan sembako yang dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Banyuwangi tahun 2020. Besaran anggaran masih dalam pembahasan bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banyuwangi.
BACA JUGA: Atasi Dampak Covid, Banyuwangi Bagikan Kupon Makan Gratis pada Pekerja Informal
Kedua dari dunia pendidikan yang diminta memberikan bantuan kepada warga miskin di sekitarnya atau wali murid. Gerakan itu melibatkan sekitar 500 lembaga yang bisa menyasar 10 ribu warga bila masing-masing sekolah membantu 20 orang.
“Jadi sekolah kami tugasi untuk menghimpun data per sekolah. Siapa yang terdampak di sekitarnya, dan langsung bisa dieksekusi. Saya harapkan jaring pengaman ini dalam bentuk in-natura alias barang, yaitu paket sembako,” kata Anas.
Ketiga gerakan bantuan yang dilaksanakan badan amil zakat dan dunia usaha. Terakhir bantuan diimbau untuk diberikan oleh pemerintah tingkat kecamatan, desa atau kelurahan pada keluarga orang berstatus ODP dana Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Plt Kepala Dinas Pendidikan Suratno mengatakan sekolah-sekolah antusias pada ajakan gotong royong itu. Jatimnet mengkonfirmasi bahwa sekolah swasta juga tengah menggalang dana dari para tenaga pengajarnya.
“Ada yang mengumpulkan beberapa kuintal beras, ratusan kilogram telur, dan sebagainya. Sembari pendataan jalan, itu langsung disalurkan ke warga terdampak,” kata Suratno.