Logo

Siswa SD di Surabaya Mulai Diperkenalkan pada Bahasa Jerman

Reporter:,Editor:

Kamis, 31 October 2019 09:06 UTC

Siswa SD di Surabaya Mulai Diperkenalkan pada Bahasa Jerman

SEJAK DINI. Puluhan siswa SD belajar bahasa Jerman di SMA Negeri 5 Surabaya, Kamis 31 Oktober 2019. Foto: Lathifiyah

JATIMNET.COM, Surabaya – SMAN 5 Surabaya mengajak 50 siswa SD untuk belajar bahasa Jerman dan ilmu sains di sekolahnya. Puluhan siswa berasal SD Ketabang Seruni, SD Ketabang Kawasan, dan SD Kapasari Surabaya.

Wakil Kepala Sekolah Sarana Prasana Margaretja Tri Widiowati mengatakan puluhan anak-anak melihat film sains menggunakan bahasa Jerman. “Anak-anak terlihat antusias. Apalagi ada perwakilan dari Jerman yang memberi kursus singkat,” kata Tri, Kamis 31 Oktober 2019.

Menurut dia, SMAN 5 bekerja sama dengan Goethe Institut untuk menggelar acara Science Film Festival (SFF). Tujuannya mengedukasi siswa tentang pengetahuan ilmu sains sekaligus bahasa Jerman.

BACA JUGA: Goethe Institute Tampilkan Dua Film Berbahasa Jerman Bertema Lingkungan

Tri menyebutkan tahun 2019 merupakan tahun kedua diadakannya SFF tersebut. Karena banyak peminat, pihaknya mempertahankan kegiatan tersebut. “Kami tetap melakukan SFF karena tahun kemarin respon siswa sangat positif,” kata dia.

Tahun lalu mengusung tema sains makanan, kata dia, sedangkan tahun ini mengajarkan tentang sains lingkungan atau Humoldt dan Jaring Kehidupan.

Ia berharap melalui kegiatan nonton film sains ini siswa lebih tertarik dengan ilmu sains. Agar mengetahui tentang cara melestarikan alam, menjaga lingkungan, dan menemukan inovasi dalam ilmu sains.

Di samping itu, guru bahasa Jerman di SMAN 5 Surabaya Feri Kuswanto menyampaikan melalui film sains ini siswa akan belajar dua hal. Yakni ilmu sains dan juga bahasa Jerman. “Ini akan mempermudah siswa belajar bahasa,” katanya.

BACA JUGA: SMAN 15 Ajarkan Bahasa Jerman Melalui SFF

Feri menyampaikan film tersebut mengangkat tiga isu yang saat ini banyak diperbincangkan di dunia. Isu tersebut meliputi lingkungan, perubahan iklim, dan kelestariaan alam.

Ia berharap, ilmu sains yang didapatkan di kelas bisa lebih dipahami melalui film yang ditampilkan. “Sehingga minat anak ke sains lebih tumbuh bertambah, dengan film mereka mengeksperimen ilmu mereka. Memberikan kesenangan,” kata dia.

Selain itu, keistimewaan mempelajari sains dari Jerman adalah teknik pendekatan ilmiah terhadap alam. Hal tersebut terlihat di tokoh multitalenta Jerman Alexander von Humboldt yang merevolusi alam dengan pendekatan melalui alam sebagai jaring kehidupan yang saling berkaitan. “Diharapkan siswa bisa berpikir kritis, dan mengetahui cara pemulihan alam,” katanya.