Logo

Siswa Lulusan SMA/SMK Lanjut ke Perguruan Tinggi Tak Sampai 35 Persen

Reporter:

Selasa, 24 November 2020 06:20 UTC

Siswa Lulusan SMA/SMK Lanjut ke Perguruan Tinggi Tak Sampai 35 Persen

Ilustrasi Pendidikan. Ilustrator: Gilang

JATIMNET.COM, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebutkan masih banyak pekerjaan rumah di dunia pendidikan yang harus diselesaikan. Salah satunya tentang angka lanjut sekolah dari jenjang menengah atas ke perguruan tinggi yang masih rendah.

"Angka siswa melanjutkan ke perguruan tinggi masih rendah. Baru sekitar 32,3 persen untuk lulusan SMA, dan 20 persen untuk SMK yang melanjutkan ke perguruan tinggi," kata Khofifah, Selasa 24 November 2020.

Selain itu, lanjut Khofifah, masalah lain adalah peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Percepatan IPM Jatim ini dibutuhkan, mengingat sampai sekarang posisinya masih rangking 15 secaa nasional dengan nilai 71,50.

BACA JUGA: Pembelajaran Tatap Muka Masih Jadi Polemik

Kemudian yang juga harus cepat diselesaikan yaitu masalah tingginya disparitas (kesenjangan) kualitas pendidikan antar daerah dan antar lembaga. Terutama dalam hal pemenuhan standar-standar pendidikan yang telah ditetapkan secara nasional. “Kondisi ini akan sangat mempengaruhi kualitas lulusan dari masing-masing daerah/lembaga,” imbuhnya.

Sektor tenaga pendidikan, Khofifah melihat kualitas, kuantitas dan sebaran tenaga pendidik/guru belum optimal. Pun demikian dengan angka partisipasi pendidikan khusus dan layanan khusus untuk anak penyandang disabilitas.

Untuk mengatasi itu, mantan menteri sosial tersebut berkomitmen melalui Jatim Cerdas sebagai bagian dari Nawa Bhakti Satya mengatasi seluruh permasalahan utama dunia pendidikan.

Di Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2021, kata dia, Pemprov Jawa Timur telah merencanakan anggaran sebesar Rp 11,868 triliun untuk membiayai sektor pendidikan. Itu setara etara 51,74 persen anggaran akan digunakan untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Jawa Timur.

BACA JUGA: Tetap Terapkan Protokol Kesehatan, Pemprov Finalisasi Pembelajaran Tatap Muka

Termasuk peningkatan kesejahteraan para guru dan tenaga kependidikan, khususnya untuk 20 ribu lebih Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) serta pengembangan kompetensi guru sesuai dengan tuntutan jaman.

“Oleh karena itu, saya mohon dengan hormat kepada seluruh guru di seluruh penjuru Jawa Timur, untuk berseiring, menata niat, membulatkan tekat dan membangun semangat dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Jawa Timur," ungkapnya.

Karena masa depan Jawa Timur berada ditangan anak didik kita. Selamat Hari Guru Nasional 2020, Bangkitkan Semangat Mewujudkan Merdeka Belajar,” tandasnya.