Sabtu, 12 August 2023 08:20 UTC
Fasilitas pengolahan limbah dan sampah menjadi bahan bakar alternatif di area Greenzone 1 Pabrik Narogong, Jawa Barat. Foto/SIG.
JATIMNET.COM, Gresik - Sebagai perusahaan yang memiliki komitmen terhadap pelestarian lingkungan, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) turut berpartisipasi dalam mengatasinya.
Seperti sampah kota berprinsip ekonomi sirkular lewat konversi sampah menjadi refuse-derived fuel (RDF), menjadi solusi membantu pemerintah dan sumber energi perusahaan.
Pemanfaatan RDF menjadi inisiatif strategis perlindungan terhadap lingkungan dalam Sustainability Road Map SIG dan mencapai target penurunan emisi karbondioksida (CO2).
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni menyebut, pemanfaatan RDF untuk bahan bakar alternatif diterapkan anak usaha SIG, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) di Pabrik Narogong dan Pabrik Cilacap.
Sejak 2020-2022, pemanfaatan RDF di dua pabrik tersebut telah mencapai 76 ribu ton, berasal dari TPST Bantargebang, RDF Plant Jeruklegi Cilacap dan TPST Wangon Banyumas.
Di Cilacap, SBI selain memanfaatkan RDF hasil produksi RDF Plant Jeruklegi milik Pemkab Cilacap, juga menjadi inisiator sekaligus operator fasilitas RDF pertama di Indonesia.
Fasilitas RDF Cilacap kini mampu mengolah 160 ton sampah per hari, menghasilkan 70 ton RDF per hari, jumlah ini berpotensi menggantikan 40 ton batu bara per hari.
Pengelolaan sampah secara berkelanjutan merupakan upaya SIG dalam menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman, sekaligus memberikan manfaat ekonomi.
Melalui pemanfaatan RDF sebagai bahan bakar alternatif, ketergantungan pada sumber energi fosil dapat ditekan, sumber daya alam dapat dilestarikan dan emisi gas karbon dapat diturunkan,” rikis Vita Mahreyni, Sabtu 12 Agustus 2023.
Vita menambahkan, komitmen SIG terhadap upaya pelestarian lingkungan semakin mantap dengan kehadiran layanan waste management bernama Nathabumi.
Nathabumi memberikan layanan pengelolaan limbah industri baik B3, Non-B3, pengelolaan sampah perkotaan, analisis dan laboratorium limbah dan limbah pengeboran.
Sistem pengelolaan sampah dan limbah oleh Nathabumi dilakukan pendekatan yang lebih bertanggung jawab dan ramah lingkungan melalui metode co-processing.
“Teknologi yang dimiliki oleh Nathabumi merupakan solusi jangka panjang, membantu pemerintah mengatasi persoalan sampah. Sejak tahun 2010 hingga 2022, Nathabumi telah mengelola 5,7 juta ton limbah dan sampah,” pungkasnya.