Logo

Siaga Musim Tanam, Mentan SYL: Petrokimia Gresik Elemen Penentu Jaga Ketahanan Pangan Nasional

Reporter:,Editor:

Kamis, 22 October 2020 04:20 UTC

Siaga Musim Tanam, Mentan SYL: Petrokimia Gresik Elemen Penentu Jaga Ketahanan Pangan Nasional

MENTERI: Menteri Pertanian Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo memberi arahan langsung dalam gathering distributor resmi Petrokimia Gresik wilauah Indonesia Timur. Foto: Humas PG

JATIMNET.COM, Gresik - Distributor resmi pupuk bersubsidi Petrokimia Gresik Wilayah Indonesia Timur, mengikuti gathering dan mendengarkan arahan dari Menteri Pertanian Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo (SYL) di Makassar.

Melalui pertemuan program “Petrokimia Gresik Siaga Musim Tanam” sebagai upaya pemerintah menggali informasi masalah di lapangan dan mencari solusi, menggali potensi yang dikembangkan untuk menjaga ketahanan pangan nasional.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menyatakan siap mendukung dan berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam upaya menyukseskan musim tanam Oktober 2020 - Maret 2021.

Maka Kementerian Pertanian (Kementan) menumbuhkan sentra produksi tanaman pangan di beberapa kawasan Indonesia Timur, termasuk padi dengan varietas Gogo, dimana selama ini pasokan beras didatangkan dari Jawa Timur.

BACA JUGA: ia Pastikan Kesiapan Gudang dan Kios Pupuk Hadapi Musim Tanam Okmar

"Indonesia Timur harus mendapatkan kawalan ekstra saat memasuki musim tanam kedua tahun 2020, apalagi di tengah wabah Covid-19. Sekarang konsumsi masyarakat di sana banyak beralih dari sagu ke beras," ujar Dwi Satriyo, Rabu 21 Oktober 2020.

Sementara terkait musim tanam, Mentan SYL menjelaskan, pupuk merupakan kebutuhan dasar dalam menghadirkan ketahanan pangan nasional serta mewujudkan pertanian yang lebih baik, apalagi di tengah wabah Covid-19. 

Sedangkan produsen pupuk Petrokimia Gresik beserta jaringan distribusinya adalah elemen penentu keberhasilan ini, ia berpesan pada produsen pupuk dan distributor untuk menuntaskan tanggung jawab penyalurannya dengan baik.

"Apalagi Presiden RI menambah alokasi pupuk bersubsidi di awal musim tanam Okmar ini senilai Rp 3,14 triliun atau sekitar 1 juta ton. Amanah ini harus dituntaskan dengan baik, tambahan pupuk bersubsidi ini bisa tersalurkan sesuai target," tandasnya.

BACA JUGA: Petrokimia Gresik Pastikan Stok Pupuk Bersubsidi Aman, Gubernur Jatim Pantau Secara Langsung 

Senada Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana (PSP) Kementan Sarwo Edhy menambahkan, penebusan pupuk bersubsidi bagi petani yang belum menerima Kartu Tani hingga akhir tahun ini masih dapat dilakukan dengan manual. 

Dijelaskan penggunaan Kartu Tani yang semestinya dimulai pada tanggal 1 September 2020 ditangguhkan hingga 31 Desember 2020. “Bagi petani yang sudah memegang Kartu Tani penggunaannya akan dilanjutkan, yang belum bisa dengan manual," jelasnya.

Ia mengungkapkan tahun 2020 jumlah petani terdaftar dalam e-RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) sebanyak 13,9 juta, dan tercetak baru 9,3 juta kartu, dan yang sudah diisi kuota serta dibagikan kepada petani hanya 6,2 juta kartu.

BACA JUGA: Petrokimia Jamin Distribusi Pupuk Bersubsidi Lancar Saat Penerapan PSBB

"Sementara yang sudah efektif digunakan baru 1,4 juta kartu. Untuk itu dibutuhkan kinerja extraordinary untuk dapat segera menuntaskan program ini," tukasnya.

Diketahui, per Selasa (20/10) stok pupuk bersubsidi Petrokimia Gresik secara nasional sebesar 613.760 ton, melebihi ketentuan minimum pemerintah (172.822 ton), terdiri dari Pupuk Urea 61.019 ton, ZA 63.301 ton, SP-36 110.744 ton, Phonska 294.040 ton, dan Petroganik 84.655 ton.

Kembali Dwi Satriyo menegaskan, pupuk bersubsidi merupakan barang dalam pengawasan pemerintah dan harus disalurkan sesuai aturan yang berkalu, segala bentuk penyelewengan penyalurannya akan berhadapan dengan pihak berwajib.

“Kami juga tidak akan ragu untuk menindak tegas dengan menghentikan kerjasama distribusi jika penyalur atau distributor terbukti melakukan kecurangan,” tegas Dwi Satriyo mempungkasi rilis resminya.