Logo

Seratusan Daerah di Empat Kabupaten Wilayah Madura Alami Kekeringan

Mengalirkan Air Butuh Kucuran Dana Rp 800 Miliar
Reporter:,Editor:

Selasa, 26 November 2019 05:07 UTC

Seratusan Daerah di Empat Kabupaten Wilayah Madura Alami Kekeringan

DENGARKAN. anggota DPRD Jatim Mochammad Aziz Saat melakukan jaring aspirasi, banyak masyarakat yang mengelukan soal air. Foto: ist

JATIMNET.COM, Surabaya - Kekeringan masih menjadi problem yang selalu dikeluhkan masyarakat Madura saat anggota DPRD Jawa Timur melakukan jaring aspirasi. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur menyebut, jumlah desa yang mengalami kekeringan cukup banyak, diperkirakan mencapai seratusan  

Meski belum ada data resmi kekeringan tahun ini di Madura. Namun dari prediksi BPBD Jatim, di empat kabupaten, seperti Bangkalan ada 26 desa yang dilanda kekeringan. 

Kemudian Sampang 67 desa, Sumenep 27 desa, dan Pamekasan 36 desa yang kekeringan. "Kalau terkait dengan infrastruktur, jalan dan air paling utama. Hampir di semua saat saya reses (jaring aspirasi) selalu menjadi keluhan," ujar anggota DPRD Jatim Mochammad Aziz, Senin 25 November 2019. 

BACA JUGA: Tiga Pulau di Madura Dilanda Kekeringan

Menurut dia, masalah air sudah bisa terselesaikan. Seperti di Bangkalan ini terdapat sumber air yang melimpah terletak di Kecamatan Burneh, Bangkalan. Namun sumber ini belum bisa mengairi desa-desa di wilayah Utara kabupaten yang berbatasan laut dengan Surabaya tersebut. 

Kendala paling utama, lanjut Aziz, dari belum meratanya air ini adalah pipanisasi. Problem lainnya, minimnya anggaran juga menjadi penyebab tidak mengalirnya air ke desa-desa yang kekeringan. 

"Saya tanya (ke pemerintah kabupaten) untuk mengalirkan air perlu dana Rp 800 milliar," kata Aziz. 

BACA JUGA: Kurir Sabu dari Madura Ditangkap di Terminal Situbondo

Pihaknya mengaku tidak tinggal diam. Kendati wewenang ada di pemerintah daerah, namun ia akan berusahan menyampaikan permasalahan ini ke pemerintah provinsi. "Bagaimanapun kami di provinsi tidak tinggal diam. Kami terus mendorong," tegasnya. 

Sementara itu, untuk Sampang yang diprediksi paling banyak desa alami kekeringan, anggota DPRD Jawa Timur lainnya Mohammad Ashari menilai ada dua sumber air besar yang dapat menjadi solusi. Kendati yang salah satunya berair payau, tetapi ini dapat menjadi solusi kekeringan. 

"Saya sudah bertemu sama Kepala Dinas ESDM Jatim, Pak Setiajit. Di Sampang ada dua sumber air yang besar yaitu di Kecamatan Omben dan Kecamatan Robatal," kata Ashari.

BACA JUGA: Pengiriman Sapi dari Madura ke Probolinggo Naik 20 Persen

Polisiti yang juga Wakil Ketua Komisi D DPRD Jatim itu, eksplorasi dua sumber air segera dilakukan tahun depan. Dirinya optimis jika sumber air ini bisa mengaliri Sampang, masalah kekeringan dapat teratasi. 

"Kalau itu terlaksana bisa mencukupi satu kecamatan, itu minimal. Seperti di Robatal, jumlah penduduknya sekitar 42 ribu jiwa," ungkap politisi Nasdem tersebut.