Rabu, 26 August 2020 12:00 UTC
Lambang Direktorat Jendral Pajak (DJP) Kementerian Keuangan RI
JATIMNET.COM, Surabaya - Ketua Komite Tetap Bidang Fiskal Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur Darno mengungkapkan serapan stimulus pajak di Jatim masih rendah. Dari anggaran insentif yang disediakan pemerintah untuk perusahaan di Jatim sebesar Rp120 triliun, baru 15 persen yang dimanfaatkan.
"Jumlah perusahaan yang telah memanfaatkan stimulus ini di Jatim sangat rendah," ujar Darno, Rabu, 26 Agustus 2020.
Pihaknya berharap pelaku usaha memanfaatkan stimulus pajak ini karena kondisi perekonomian yang belum bangkit selama pandemi Covid-19. "Ini demi keberlangsungan ekonomi kita semua," ujarnya.
BACA JUGA: Dampak Covid, Pemkab Mojokerto Bebaskan Pajak Daerah Selama Tiga Bulan
Darno juga berharap Direktorat Jendral Pajak (DJP) Jatim III meningkatkan pelayanan dan memberikan kemudahan terutama dalam perpajakan. "Karena pengusaha dalam kondisi yang sangat sulit saat ini," katanya.
Kadin Jatim akan terus meningkatkan kerjasama dengan DJP Jatim III. Tidak hanya menghadapi pandemi, tetapi juga menyambut pembangunan di kawasan selatan Jawa Timur.
"Komitmen Kadin Jatim untuk membantu pemerintah dalam bidang perpajakan sangat tinggi. Oleh karena itu dibutuhkan kesadaran, pemahaman, dan partisipasi masyarakat dalam hal pajak adalah salah satu kunci, khususnya pada pelaku usaha dan tentu DJP jatim III sangat berkepentingan," ujarnya.
BACA JUGA: BKF Sosialisasi Kebijakan Fiskal Pemerintah di tengah Pandemi Covid-19
Sementara itu, Kepala Bidang P2 Humas Kanwil DJP Jatim III Eko Budi Hartono mengajak pengusaha untuk ikut memanfaatkan kebijakan yang disediakan pemerintah terutama dalam membangkitkan ekonomi.
"Ayo sama-sama bangkit dan berkontribusi. Indonesia sedang kesulitan dan pengusaha juga mengalami hal yang sama. Pemerintah sudah memberikan insentif pajak dan ini berkembang terus," ujarnya.
"Bahkan beberapa waktu yang lalu ada kebijakan baru yakni ada batas waktu yang diperpanjang, yang awalnya sampai September diperpanjang menjadi sampai Desember," ujarnya.