Logo

Serangga Imut Koleksi Museum London Kini Bernama Greta Thunberg

Reporter:

Sabtu, 26 October 2019 04:46 UTC

Serangga Imut Koleksi Museum London Kini Bernama Greta Thunberg

Serangga bernama Nelloptodes gretae. Foto: Bbc.com

JATIMNET.COM, Surabaya – Nama aktivis lingkungan cilik asal Swedia Greta Thunberg, disematkan pada spesies serangga yang belum memiliki nama, lantaran sang ilmuwan kagum dengan Greta.

Serangga yang ditemukan pertama kali tahun 1960 itu, kini bernama Nelloptodes gretae, memiliki panjang kurang dari 1 milimeter, tidak memiliki sayap dan mata. Serangga itu memiliki dua antena panjang.

Dr Michael Darby, sang ilmuwan, memilih nama tersebut lantaran “sangat kagum” dengan aktifitas kampanye Greta.

BACA JUGA: PBB Larang Kebun Binatang Ambil Gajah Liar dari Afrika

N.gretae pertama kali ditemukan di Kenya tahun 1960, oleh William Block, yang menyumbangkan temuannya ke Museum Sejarah Alam di London, tahun 1978. Serangga itu tetap berada di museum itu hingga kini.

Dr Darby mempelajari koleksi tersebut ketika ia menemukan ada 10 spesies tak bernama.

Dengan memberi nama yang terinspirasi Greta Thunberg, ia mengatakan “ingin mengakui kontribusi nyata Greta, dalam meningkatkan kesadaran akan masalah lingkungan,”.

BACA JUGA: Binatang Terkuat di Bumi Bisa Hidup di Bulan

Nama itu telah resmi diperkenalkan di Majalah Entomologist’s Bulanan.

Dr Max Barclay, kurator senior museum yang bertanggung jawab atas serangga, mengatakan jika nama itu sangat menarik, karena “spesies yang tak diketahui sering hilang ditelan waktu, sebelum ilmuwan sempat memberi nama, karena hilangnya keberagaman hayati,”.

“Jadi sangat tepat untuk memberi nama penemuan terbaru mengikuti seseorang yang telah bekerja keras atas lingkungan dan spesies yang rentan,” katanya.

BACA JUGA: Hikayat KBS, Tempat Favorit Mengisi Libur Lebaran di Surabaya

Tak lazim bagi ilmuwan untuk menyematkan nama mereka sendiri, pada spesies yang baru ditemukan.

Sehingga saat ini, sejumlah ilmuwan telah menggunakan nama Bob Marley untuk parasit dengan nama latin Gnathia marleyi, genus ikan bernama Dawkinsia mengikuti nama Richard Dawkins, dan sejumlah nama spesies kecil di taman, baik yang hidup dan yang punah, mengikuti nama Sir David Attenborough.

Terkadang, sejumlah satwa juga mendapat nama yang terinspirasi dari selebritis yang dikagumi oleh ilmuwan penemunya, seperti yang terjadi pada serangga N.gretae, atau serangga bernama Spintharus leonardodicaprioi.

BACA JUGA: Tuan Tuan Gunakan Kawat Gigi Pertama di Dunia

Dalam hal lain, nama selebritis disematkan lantaran kecintaan seleberitis itu terhadap satwa tersebut, seperti nama lemur yang mengikuti komedian Inggris bernama John Cleese, Avahi cleesei.

Dan kadang, binatang memiliki kemiripan dengan selebritis yang namanya dipakai oleh ilmuwan tersebut.  

Seperti, lalat yang diberi nama mengikuti Beyonce – Scaptia beyonceae, atau ngengat yang diberi nama Neopalpa donaldtrumpi, mengikuti nama Presiden AS, Donald Trump, yang dipilih penemunya, Vazrick Nazari di tahun 2017, lantaran kemiripan dengan rambut pirang dan genital yang “terbilang kecil,”.

BACA JUGA: Kantongi Hak Legal Seperti Manusia, Orang Utan asal Argentina Dipindah ke Florida

Dan tahun lalu, Donald Trump kembali digunakan untuk memberi nama amfibi yang gemar mengubur kepalanya di dalam pasir, Dermophis donaldtrumpi. Nama ini disematkan lantaran komentar Trump terkait perubahan iklim.

Berbeda dengan manusia yang memberi nama hewan peliharaanya, nama yang diberikan ilmuwan akan melekat selamanya.

Seperti beban yang harus diterima oleh serangga gua yang buta bernama Anophtalmus hitleri. Ia harus menerima nasib untuk selamanya menyandang nama yang berasal dari penjahat HAM keji Adolf Hitler, sejak 1933.  

Sumber: Bbc.com