Reporter
Anang ZakariaJumat, 7 Juni 2019 - 18:22
JATIMNET.COM, Surabaya - Kebun Binatang menjadi salah satu tempat favorit masyarakat untuk menghabiskan libur Lebaran. Di Surabaya, pengelola Kebun Binatang Surabaya menyebut ada 160 ribu pengunjung selama 10 hari libur Lebaran 2018. Dan pada Lebaran 2019 ini, mereka optimistis jumlah pengunjung bisa bertambah hingga 180 ribu orang.
Dikutip dari situs resminya, Kebun Binatang Surabaya berdiri pada Agustus 1916. Itu artinya, usia kebun binatang itu sudah lebih dari seabad. Kala itu, kebun binatang itu masih bernama " Soerabiasche Plantenen Dierentuin " alias Kebun Botani dan Binatang.
Selain sebagai tempat rekreasi, kebun binatang juga membawa manfaat lain. Di antaranya tempat pendidikan, riset, dan konservasi bagi satwa dan tanaman yang terancam punah.
BACA JUGA: Libur Lebaran, Kebun Binatang Surabaya Target 180 Ribu Pengunjung
Pada mulanya, Kebun Binatang Surabaya berlokasi di Kaliondo, bukan di Wonokromo seperti kini. Kebun binatang ini juga sempat berpindah-pindah lokasi. Pada 1918 misalnya, lokasinya pindah ke Jalan Groedo.
Sembilan tahun kemudian, tepatnya pada 1927, masyarakat Jerman mendesak pemerintah Surabaya agar lebih memperhatikan kondisi kebun binatangnya. Mereka menyerahkan sumbangan dari Wali Kota di Jerman dan Anggota Dewan A Van Gennep.
BACA JUGA: Risma Prioritaskan Perbaikan Kandang Satwa KBS
Pada tahun itu pula, atas sumbangan Maskapai Kereta Api, pengelola kebun binatang membeli tanah seluas 32 ribu meter persegi. Hingga pada tahun 1939, luas Kebun Binatang Surabaya mencapai 15 hektar sampai kini.
Berbagai sarana dan fasilitas terus dibangun. Pada 1940, Kebun Binatang Surabaya dilaporkan tuntas membangun taman seluas 85 ribu meter persegi. Seiring waktu jumlah koleksinya pun terus bertambah.
Pasca Indonesia merdeka, kebun binatang ini menjadi milik bangsa Indonesia. Setelah berganti kepengurusan berkali-kali, namanya resmi berganti menjadi Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya pada 2013.
