Minggu, 21 July 2019 07:41 UTC
KHAS SURABAYA. Salah satu peserta cross culture dari Republik Ceko menikmati lontong mie di kediaman Wali Kota Surabaya, Minggu 21 Juli 2019. Foto: Bayu Pratama.
JATIMNET.COM, Surabaya – Sebanyak 359 peserta dari 13 negara dan lima kota di Indonesia menyampaikan apresiasi kepada warga Surabaya dalam kegiatan “Surabaya Cross Culture International Folk and Art Festival 2019” atau parade lintas budaya yang diselenggarakan 21-25 Juli 2019.
Perwakilan dari Bulgaria, Peppi menyampaikan apresiasi kepada warga Surabaya yang antusias hadir dan mengaku ingin belajar budaya Indonesia. “I want touch The Indonesian culture (saya ingin menikmati budaya Indonesia)," ungkap Peppi kepada Jatimnet di rumah dinas Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, Jalan Walikota Mustajab.
Dia juga mengaku ingin menikmati seluruh rangkaian acara yang akan diselenggarakan empat hari ke depan. “Saya ingin melihat apa saja, makan apa saja, terutama makanan pedas, juga menikmati seluruh acara. Saya ingin melihat lebih dekat, karena ini pertama kali datang ke Indonesia,” ungkapnya.
BACA JUGA: Warga Surabaya Berjubel Saksikan Lintas Budaya di Jalan Tunjungan
Selain Peppi, perwakilan negara lain mengaku terkesan acara pembukaan parade seni dan budaya yang diselenggarakan di Jalan Tunjungan dan sejumlah jalan protokol lainnya. “Pembukaan parade sangat tertata, saya yakin ini salah satu festival terbaik di dunia,” ungkap salah satu perwakilan dari Republik Ceko.
Selain dari perwakilan negara, perwakilan dari daerah juga turut hadir dalam pembukaan Surabaya cross culture, yakni Bali, Kabupaten Pangkalpinang, Kota Solo, Kota Bandung, Kabupaten Banggai (Sulawesi Tengah), Kota Solok (Sumatera Barat).
Sementara itu, Duta Pariwisata Bali, I Putu Wahyudi Cahaya Putra menyampaikan Kota Surabaya memiliki modal kebudayaan yang cukup baik untuk dikembangkan. “Yang pertama saya baru sampai di Surabaya, kotanya bersih dan indah, semoga bisa maju terus,” harap Putu Wahyudi kepada awak media.
Pamong Budaya Ahli Kabupaten Pangkalpinang, Puspitandaru menyampaikan sejumlah perbedaan yang dilakukan Kota Surabaya dibandingkan tahun 2011 saat pertama kali mengikuti Surabaya Cross Culture Festival.
BACA JUGA: Ratusan Pelajar Bawakan Tari Glipang Asli Probolinggo
“Pada 2011 saya ke sini, perkembangan Kota Surabaya sangat banyak. Kegiatan ini yang dulunya tidak ada pementasan di panggung utama, sekarang sudah ada pementasannya,” ungkapnya.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyampaikan kegiatan serupa akan terselenggara secara rutin untuk mengenalkan budaya Indonesia ke kancah dunia.
“Sampai Agustus ada banyak kegiatan serupa, konsep kegiatan ke depan akan banyak dihadirkan di jalan agar semua warga bisa menikmati,” ungkap Risma.
Adapun negara yang berpartisipasi dalam kegiatan cross culture atau Lintas Budaya Surabaya antara lain Jepang, India, Polandia, Republik Ceko, Timor Leste, Bulgaria, Uzbekistan, Rusia, Meksiko, Thailand, Italia, Busan (Korea), Guangzhou (Cina).
Catatan: Redaksi telah mengubah judul
