Logo

Sehari Lima Cangkir Kopi, Kampanye Ipong di Tengah Pandemi

Reporter:,Editor:

Kamis, 15 October 2020 06:23 UTC

Sehari Lima Cangkir Kopi, Kampanye Ipong di Tengah Pandemi

NGOPI BARENG. Calon Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni (tiga dari kiri) saat ngopi di warkop bersama warga. Foto: Isitmewa

JATIMNET.COM, Ponorogo – Calon Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni menggunakan filosofi kopi dalam kampanye. Yakni mendeskripsikan rasa kopi yang pahit, tapi tetap dicari dan disukai masyarakat.

Dengan filosofi tersebut, Ipong memilih kampanye dari warung kopi (warkop) ke warkop lainnya. Begitu juga dengan kunjungan ke sejumlah masjid di Kota Reog. Dengan demikian, dia berharap bisa menemui calon pemilih.

“Ibaratnya jangan berani mengahadapi hidup yang pahit, sebelum minum kopi pahit,” kata Ipong, Kamis 15 Oktober 2020.

BACA JUGA: Ipong akan Terus Kembangkan UMKM Dengan Bantuan Modal

Ia mengaku memang memiliki hobi minum kopi. Tentunya kopi dengan cita rasa yang pahit. Dari kopi pahit itulah dia mendapat insipirasi untuk mendekatkan diri dengan masyarakat.

Minum kopi di warung bersama warga, dinilainya lebih efektif. Di mana dia bisa menyerap aspirasi dan keluhan warga untuk kamajuan kota. Baginya keluhan warga adalah kritik bagi pemerintah untuk menjadikan Ponorogo lebih baik.

Ipong mengungkapkan kebiasaan warga Ponorogo yang sering nongkrong di warung sering ia sebut dengan Singo Wande.

BACA JUGA: Di Tengah Pandemi, Ipong Daftarkan Program Janji Politiknya ke Notaris

“Singo berarti berani dan wande artinya warung. Orang Ponorogo itu wani nang warung,” Ipong menambahkan.

Ipong kini tengah mengambil cuti sebagai bupati Ponorogo. Selama cuti kampanye ini dimanfaatkan utnuk mengunjungi sejumlah warung dan masjid. Bahkan dalam sehari dia bisa mengunjungi empat sampai lima warung.

“Punya uang atau tidak, orang Ponorogo senangnya ya ngopi. Pokoknya ke warung. Kalau bisa bayar ya dibayar, tidak bisa bayar, ya utang,” Ipong menutup dengan canda.