Sabtu, 21 September 2024 07:00 UTC
Prosesi wisuda mahasiswa Universitas Ibrahimy Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah, Sukorejo, Situbondo, Sabtu, 21 September 2024. Foto: Zaini Zain
JATIMNET.COM, Situbondo - Sebanyak 991 mahasiswa Universitas Ibrahimy (UNIB) Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah, Sukorejo, Situbondo, diwisuda pada Sabtu, 21 September 2024. Proses wisuda ratusan mahasiswa UNIB tersebut dihadiri Guru Besar Universiti Malaya Malaysia Mohd Roslan bin Mohd Nor.
“Para mahasiswa dari perguruan islam harus menguasai teknologi informasi,” ujar Roslan ketika menyampaikan orasi ilmiah “Peran Perguruan Tinggi Islam dalam Membangun Peradaban Islam di Era Disrupsi.”
Sebanyak 991 wisudawan dan wisudawati XXXIII UNIB Sukorejo terdiri dari program pascasarjana, Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FSEI), Fakultas Tarbiyah (FT), Fakultas Dakwah (FD), Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek), Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (Fishum), dan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK).
“Melengkapi kesyukuran kita pada acara wisuda hari ini, alhamdulillah, tahun ini kami turut mengantarkan dua dosen UNIB menjadi guru besar,” ujar Rektor UNIB Sukorejo KH. Ach. Fadhail.
BACA: Ponpes Sukorejo Situbondo Kembangkan Layanan Digital Layani 24 Ribu Santri
Menurut Fadhail, momentum wisuda kal ini menandai pencapaian satu fase studi mahasiswa di perguruan tinggi telah selesai dilalui. Sebagai orang yang telah dianugerahi ilmu oleh Allah, wisudawan memiliki amanah tanggung jawab untuk mengamalkan ilmunya di tengah lingkungan masyarakatnya.
“Seorang sarjana yang santri memiliki distingsi keilmuan yang paripurna dan integratif. Jika diamalkan akan bernilai manfaat yang luar biasa bagi dirinya dan masyarakat luas,” katanya.
Menurutnya, saat ini ada 5.781 mahasiswa menempuh kuliah di UNIB Sukorejo dengan 238 dosen. Mereka yang datang dari berbagai daerah di Indonesia itu bukan hanya sebagai mahasiswa, melainkan sebagai seorang santri. Dengan menyandang status sebagai seorang santri itulah, para mahasiswa UNIB selalu mendapatkan sambutan hangat saat melakukan pengabdian di tengah masyarakat.
“Pada tahun ajaran 2023-2024 kami telah menyalurkan beasiswa bagi 861 mahasiswa. Hal ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang jumlahnya 633 mahasiswa,“ tuturnya.
Pada bidang penelitian dan pengabdian masyarakat bahwa capaian yang telah ditorehkan dosen dan mahasiswa yaitu ada 30 penelitian setiap tahunnya serta 236 publikasi ilmiah setiap tahunnya. Para mahasiswa juga telah menorehkan berbagai prestasi di tingkat nasional dan internasional.
BACA: Kiai Azaim Ingin Pesantren Salafiyah-Syafi’iyah Situbondo Melahirkan Kitab Fiqih Difabel
“Pada kesempatan ini kami laporkan kepada pengasuh Kiai Azaim dan hadirin semua bahwa mahasiswa UNIB menorehkan berbagai prestasi akademik di berbagai ajang dan hal ini perlu terus ditingkatkan,” katanya.
Karena itu, Fadhail mengingatkan para mahasiswa yang telah diwisuda agar tidak pernah merasa lelah, diam, apalagi berhenti belajar, karena semesta adalah cakrawala luas sebagai laboratorium keilmuan yang tidak akan pernah kering mengalirkan ilmu pengetahuan bagi para pencarinya.
Ia juga mengisahkan kilas balik pendirian perguruan tinggi di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah, Sukorejo. Pada 1968, pengasuh kedua, Kiai As'ad Syamsul Arifin, awal mula mendirikan perguruan tinggi diberi nama Universitas Nahdlatul Ulama Ibrahimy. Karena harus penyesuaian kemudian berubah menjadi Institut Agama Islam Ibrahimy IAII) pada 1988.
Pada periode pengasuh ketiga Pondok Pesantren Sukorejo, Kiai Ahmad Fawaid, tepatnya pada 2021 telah dikembangkan berbagai jurusan di IAII, mulai Akademi Manajemen Informatika, Akademi Perikanan dan Akademi Keperawatan.
“Alhamdulillah, dengan ikhtiar yang sungguh-sungguh, pada tahun 2018 di masa kepemimpinan pengasuh Kiai Ahmad Azaim Ibrahimy, IAII kemudian berubah menjadi Universitas Ibrahimy,” katanya.
