Selasa, 01 August 2023 09:40 UTC
Pengasuh pondok pesantren Salafiyah-Syafi’iyah Sukorejo Situbondo, K.H.R.Ahmad Azaim Ibrahimy, saat foto bersama difabel pada temu inklusi nasional ke-5, Selasa, 1 Agustus 2023
JATIMNET.COM, Situbondo - Pengasuh pondok pesantren Salafiyah-Syafi’iyah Sukorejo Situbondo, K.H.R.Ahmad Azaim Ibrahimy menyampaikan bahwa pondok pesantren yang dipimpinnya ingin menyusun kitab fiqih difabel.
Hal itu disampaikan saat pembukaan acara temu inklusi nasional ke-5 di Pondok Pesantren pesantren Salafiyah-Syafi’iyah Sukorejo Situbondo.
“Kami berpesan kepada santri kader ahli fiqih Ma’had Aly agar mengkaji difabel dalam sudut pandang fiqih. Sehingga akan lahir fiqih difabel dari pondok pesantren Salafiyah-Syafi’iyah Sukorejo,” katanya Kiai Azaim, (sapaan akrab KHR. Ahmad Azaim Ibrahimi), Selasa, 1 Agustus 2023.
Menurut Kiai Azaim, kajian fiqih difabel tersebut diperlukan sebagai referensi menjalani kehidupan yang harmoni, yaitu saling menghargai dan menghormati difabel bukanya mem-bully. Dikatakan, Nabi Muhammad SAW telah memberikan contoh teladan nyata penghormatannya terhadap difabel.
“Ada salah seorang Sahabat Nabi Muhammad yang juga difabel dan bahkan mendapatkan kepercayaan dan posisi penting, namanya sahabat Abdullah Ibn Umi Maktum,” ujarnya.
Kiai Azaim menjelaskan, meski sahabat Abdullah Ibn Umi Maktum tidak bisa melihat, namun ia mampu mengingat dan menghafal yang didengarnya sehingga Nabi mempercayainya menjadi juru adzan (selain sabahat Bilal).
“Perhatian Nabi memberi kesempatan kepada difabel merupakan teladan nyata tentang penghormatan terhadap hak asasi manusia terutama bagi difabel,” katanya.
Kiai Azaim mengaku, saat ini santri di Pondok pesantren Salafiyah-Syafi’iyah Sukorejo berjumlah belasan ribu orang. Ke depan, ponpes Sukorejo ingin adanya kelas khusus difabel, sehingga mereka memiliki kesempatan yang sama mengenyam pendidikan di pondok pesantren.
“Kami mohon Kepada Presiden Republik Indonesia agar menindaklanjuti rekomendasi kegiatan temu inklusi nasonal ini,” katanya.
Selain itu, Kiai Azaim secara khusus meminta maaf kepada peserta temu inklusi nasional, jika ada fasilitas maupun pelayanan kurang memadahi selama berada di pondok pesantren Salafiyah-Syafi’iyah Sukorejo.