Jumat, 26 July 2019 10:09 UTC
Ilustrasi haji. [pexels]
JATIMNET.COM, Surabaya – Sebanyak 19.659 atau 70 persen dari 26.404 Jemaah Calon Haji yang sudah berangkat ke Mekah dari Embarkasi Surabaya berisiko tinggi.
Data info haji di Embarkasi Surabaya mencatat hingga kini jumlah kloter yang sudah berangkat mencapai 59 dari total 85 kloter secara keseluruhan dengan total jemaah mencapai 38.147 orang.
“Ada ada tiga penyakit dengan jumlah penderita terbanyak yakni hipertensi 5.973 orang, diabetes militus (non insulin) 2.240 orang, dan lipid disorder atau kelainan lemak darah sebanyak 2.451 orang,” kata Dokter Penerbangan Kementerian Kesehatan Pelabuhan Kelas Satu Surabaya, Bangun Cahyo Utomo, Jumat 26 Juli 2019.
BACA JUGA: Jelang Kedatangan JCH Bali dan NTT, PPIH Tambah Fasilitas Biometrik
Ia mengungkapkan, penyebab utama dari tingginya penyakit yang diderita oleh jemaah antara lain karena usia dan pola hidup.
Hipertensi misalnya, kata dr. Bangun, diderita oleh jemaah yang mayoritas berusia lanjut. Sedangkan diabetes militus (non insulin) dan kelainan lemak darah disebabkan karena pola hidup.
Bangun menambahkan, sejumlah pemeriksaan kesehatan dan penangangan jemaah haji resiko tinggi dilakukan secara bertahap baik sebelum keberangkatan hingga berada di Mekah.
BACA JUGA: Cara Membayar Dam Saat Berhaji
“Sebelum berangkat ada tiga tahap, tahap pertama dan kedua pemeriksaan di kabupaten kota masing-masing, sedangkan tahap ketiga di asrama haji Surabaya, sementara untuk di tanah suci terdapat tiga orang tim kesehatan yakni dua perawat dan satu dokter pada setiap kloter yang bertugas memberikan pelayanan dan pengobatan,” ungkap dokter asal Banyuwangi tersebut.
Ia menambahkan, bagi jemaah yang berisiko tinggi harus menjaga kesehatan dan pola hidup selama di tanah suci dan berkoordinasi dengan tim kesehatan bila dirasa mengalami sakit.
BACA JUGA: 110 PNS Dinas Pendidikan Gresik Cuti Menunaikan Ibadah Haji
“Koordinasi dengan tim kesehatan, nanti akan diberikan pelayanan secara promotif dan preventif, bila memungkinkan juga akan diantar ke klinik kesehatan selama di Mekah atau Madinah,” tambahnya.
Hingga saat ini terdapat 1.243 orang yang melakukan kunjungan ke poliklinik asrama haji dan 226 orang yang dirujuk ke Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Surabaya.
“Dari perawatan di rumah sakit ada yang ditunda keberangkatannya seperti demensia berat dan hamil di bawah 14 bulan atau di atas 48 bulan agar tidak terjadi keguguran, sedangkan yang lain dirawat terlebih dahulu sebelum diberangkatkan,” ungkapnya.
