Selasa, 20 August 2019 15:45 UTC
AUTOPSI. Jenazah korban penganiayaan, santri PP Mamba’ul Ulum Mojokerto yang meninggal setelah dianiaya seniornya akan dibawa ke RS Pusdik Gasum Porong untuk diautopsi. Foto: Karina Norhadini
JATIMNET. COM, Mojokerto – Seorang santri Pondok Pesantren Mamba'ul Ulum, Dusun Candirejo, Desa Awang-Awang, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, meninggal setelah dianiaya oleh seniornya sendiri.
Korban AR (16) yang berasal dari Kelurahan Sepanjang, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo ini meninggal Selasa 20 Agustus 2019 dini hari.
“Dari keterangan dua orang saksi, korban dipukul dua kali dengan tangan kosong oleh pelaku berinisial WN,” kata Kapolsek Mojosari Kompol Anwar Sujito, Selasa 20 Agustus 2019.
BACA JUGA: BPCB Jatim Ekskavasi Total Situs Tribhuwana Tunggadewi di Mojokerto
Menurut Kapolsek, peristiwa pemukulan ini diduga karena pelaku kesal dengan korban. Korban mengalami luka serius di bagian kepala sebelah kanan hingga mengeluarkan darah.
Berdasarkan pengakuan pelaku, korban dianggap telah melanggar peraturan pondok karena korban tidak berada di kamarnya ketika didatangi.
"Karena keluar kamar tidak seizin seniornya, akhirnya pelaku mendatangi korban di kamar bersama temannya. Saat itulah pelaku memukul dan menendang korban," kata Anwar.
BACA JUGA: Bank Sampah Mojokerto Mulai Terima Styrofoam
Mengetahui korban mengalami luka parah dan tak sadarkan diri, korban lalu dibawa ke RS Prof dr Soekandar Mojosari oleh pihak pondok. Karena keterbatasan peralatan, korban dirujuk ke RS Sakinah Mojokerto, namun nyawa korban tak terselamatkan.
"Saat ini jenazah korban kami bawa ke RS Pusdik Gasum Porong, untuk dilakukan visum terkait luka di bagian belakang kepalanya. Sedangkan pelaku diserahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Mojokerto," pungkas kapolsek.