Logo

Saluran di Kawasan Surabaya Pusat Masih Belum Terkoneksi Satu Sama Lain

Reporter:,Editor:

Kamis, 13 January 2022 05:00 UTC

Saluran di Kawasan Surabaya Pusat Masih Belum Terkoneksi Satu Sama Lain

Sejumlah pekerja saat di salah satu suduh saluran yang ada di Kota Surabaya. Foto: Humas Pemkot Surabaya

JATIMNET.COM, Surabaya - Sejumlah saluran dan brandgang yang berada di kawasan Surabaya Pusat seperti Jalan Kayoon, Jalan Embong Kenongo (Trillium), Jalan Karimun Jawa, serta Jalan Gubernur Suryo Surabaya masih belum terkoneksi satu sama lain.

"Ada saluran yang tidak konek satu dengan lainnya. Pertama, saya harus memastikan saluran terkoneksi dan kedua (pengerjaan) harus sudah masuk dalam anggaran," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Langkah tersebut untuk mengantisipasi terjadinya genangan air di sejumlah kawasan Surabaya Pusat hingga Jalan Dharmawangsa. Sebab, ketika hanya mengandalkan pompa Kalidami, maka upaya itu tidak akan mampu mencegah genangan. Apalagi dengan intensitas hujan sekarang yang lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga: Pembuatan Crossing Saluran Air di Kedung Cowek Surabaya Segera Selesai

"Jalan Basuki Rahmat, Panglima Sudirman, dan Dharmawangsa meskipun ada sekru di (pompa) Kalidami, itu pun tidak akan pernah mampu (menampung) kalau airnya yang dari Jalan Biliton difull lari ke Dharmawangsa," ia menerangkan.

Makanya, rencananya aliran air di kawasan tersebut akan dibagi dua agar tak hanya menuju ke Kalidami tapi juga ke Sungai Kalimas. Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan membangun crossing saluran di kawasan Karimun Jawa untuk memecah aliran air tersebut.

"Maka, salah satunya jalan air ini dipecah, digembosi, jangan hanya lari ke sana (Kalidami) semua. Nah, yang di Jalan Biliton saya tarik ke arah depannya Siloam (Sungai Kalimas), saya kasih pompa biar masuk ke sana," ia menjelaskan.

Baca Juga: Digarap Tahun 2022, Crossing Saluran Rolak Gunungsari Jadi Solusi Genangan di Ketintang

Upaya yang sama juga diterapkan di kawasan Jalan Kayoon Surabaya. Terlebih dari hasil pengecekannya di lokasi tersebut, saluran yang ada di Jalan Kayoon justru tidak terisi air.

"Tadi yang saya lihat, di Kayoon realnya (saluran) yang besar itu kosong kan. Yang besar itu hanya menampung air dari Kayoon saja, padahal itu dekat dengan Kalimas," ia mengungkapkan.

Tak hanya mengkoneksikan saluran di kawasan Kayoon, saluran di Jalan Panglima Sudirman juga harus terkoneksi agar bisa langsung menuju ke Sungai Kalimas. Sehingga, aliran air akan terpecah tak hanya menuju ke Grahadi tapi juga ke Sungai Kalimas.

"(Aliran air) yang mengarah ke Basuki Rahmat dan arah Grahadi, tadi saya juga minta (dibuatkan) crossing ke arah Jalan Kenari," ia menuturkan.