Selasa, 22 February 2022 23:40 UTC
APLIKASI BELANJA. Aplikasi E-Peken sebagai market place produk Toko Kelontong dan UMKM Surabaya. Dok: Humas Pemkot Surabaya
JATIMNET.COM, Surabaya – Setidaknya ada sekitar 500 pedagang toko kelontong dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang sudah memanfaatkan aplikasi Peken Surabaya. Semua pedagang tersebut telah terdaftar dan terverifikasi Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Surabaya.
Namun, saat ini masih ada selisih harga produk yang dijual melalui aplikasi tersebut. Oleh karena itu, Dinkopdag akan menyamakan harga setiap produk yang dijual toko kelontong maupun UMKM di Peken Surabaya. Mulai bulan Maret 2022, harga produk tersebut segera diseragamkan.
"Mulai bulan Maret 2022, semua produk toko kelontong dengan merek yang sama, maka harganya juga harus sama. Ini supaya toko kelontong dapat bersaing dengan toko modern," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Selasa, 22 Februari 2022.
BACA JUGA: Hingga Pertengahan Februari 2022, Transaksi e-Peken Surabaya Rp3,34 Miliar
Upaya tersebut dilakukan agar UMKM dan toko kelontong Surabaya mampu bersaing dengan toko modern. Misalnya, produk beras yang dijual Toko Kelontong A harganya sama dengan yang dijual Toko Kelontong B.
"Sehingga UMKM kita bisa bersaing dengan toko modern. Kalau harga masih beda atau lebih tinggi dari pasaran, berarti UMKM belum bisa bersaing," ia menegaskan.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya Fauzie Mustaqiem Yos menyampaikan selama ini produk yang dijual UMKM dan Toko Kelontong di Peken Surabaya masih ada selisih harga. Meski sebenarnya merek dan kualitas produk yang dijual itu sama.
"Nah, harganya diseragamkan. Paling tidak sama seperti dengan minimarket atau toko modern, harganya semua sama, stabil semua," kata Yos.
Ia pun menyatakan akan segera berkomunikasi dengan pihak distributor maupun produsen untuk menyamakan persepsi harga. Sebagai tahap awal, setiap toko kelontong yang menjual kebutuhan pokok harganya segera diseragamkan.
"Untuk yang bisa kita seragamkan adalah harga kebutuhan pokok utama dulu, seperti beras, gula, minyak, dan mie instan," ia menjelaskan.
BACA JUGA: Aplikasi E-Peken Surabaya Permudah Transaksi Antar Pembeli, Pedagang Kelontong, Koperasi, dan UMKM
Di samping itu, Yos juga memastikan bakal berkomunikasi dengan toko kelontong maupun UMKM yang tersebar di 31 kecamatan di Surabaya. Pihaknya menargetkan mulai Maret 2022 harga produk di aplikasi Peken Surabaya seragam.
"Kita komunikasikan dengan toko kelontong dan UMKM, dan Maret selesai," ia menuturkan.
Sebagai informasi, transaksi belanja online via aplikasi Peken Surabaya pada bulan Januari hingga pertengahan Februari 2022 mencapai Rp3,34 miliar. Capaian tersebut merupakan hasil transaksi yang dilakukan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Surabaya.
Meski demikian, Dinkopdag Surabaya berencana memperluas jangkauan aplikasi Peken Surabaya agar bisa diakses oleh masyarakat. Sehingga diharapkan semakin banyak transaksi di toko kelontong dan UMKM yang terdaftar pada aplikasi tersebut.
