Senin, 28 June 2021 11:00 UTC
KUNJUNGI PASIEN. Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin menemui para pasien Covid-19 bergejala ringan di Rusunawa Mayangan, Senin, 28 Juni 2021. Foto: Zulkiflie
JATIMNET.COM, Probolinggo – Seiring meningkatnya perkembangan Covid-19 di Kota Probolinggo dalam beberapa hari terakhir, Rusunawa Mayangan yang dimanfaatkan sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 bergejala ringan penuh. Itu diketahui saat Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin melakukan peninjauan, Senin, 28 Juni 2021.
Hadi kembali mengingatkan masyarakat agar terus menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan masker, rajin cuci tangan, dan menghindari keramaian.
“Masyarakat harus disiplin protokol kesehatan karena varian baru Covid-19 mulai menyebar di Jawa Timur. Lindungi diri kita dan keluarga, dari bahaya penularan Covid-19,” katanya.
Dalam kunjungannya itu, Hadi memberikan dukungan semangat bagi tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di Rusunawa setempat.
BACA JUGA: Sebaran Covid Merangkak Naik, 4 Lokasi Isolasi Disiapkan Dinkes Pemkab Probolinggo
Dukungan berupa asupan gizi dan vitamin diberikan agar para nakes setempat bisa tetap menjaga kesehatan dan daya tahan imun tubuhnya.
Sebagai informasi, jumlah nakes yang bertugas di Rusunawa Mayangan ada empat orang dokter dan empat orang perawat. Sedangkan jumlah kamar di Rusunawa Mayangan total 50 kamar.
Menyikapi penuhnya kapasitas kamar Rusunawa Mayangan, Hadi mengatakan Pemkot Probolinggo mengambil kebijakan memanfaatkan Puskesmas Wonoasih sebagai lokasi isolasi pasien tanpa gejala.
BACA JUGA: Ketua PKK Kota Probolinggo Minta Orang Tua Lindungi Anak dari Covid-19
Dimana ketersediaan ruangan bisa mencapai 25 orang dan saat ini sudah terisi delapan orang. Untuk ruang ICU di rumah sakit, sampai kini masih aman dengan kapasitas 12 pasien.
“Jangan sampai ada informasi hoaks di masyarakat, seolah-olah Covid l-19 tidak ada. Pandemi ini merupakan tantangan bersama bagi kita semua,” kata Hadi.
Terkait data kasus Covid-19 di Kota Probolinggo hingga 27 Juni 2021, jumlahnya telah mencapai 2.252 kasus, dimana 62 pasien dirawat, 2.030 orang dinyatakan sembuh, dan 160 orang meninggal dunia.