Logo

Rumah Pakar di Setiap Wilayah Punya Karakteristik dan Pasar Berbeda

Reporter:,Editor:

Jumat, 24 June 2022 09:00 UTC

Rumah Pakar di Setiap Wilayah Punya Karakteristik dan Pasar Berbeda

Rumah Padat Karya (Pakar) di wilayah Kecamatan Wonocolo diresmikan, Jumat 24 Juni 2022

JATIMNET.COM, Surabaya - Rumah Padat Karya (Pakar) di wilayah Kecamatan Wonocolo diresmikan, Jumat 24 Juni 2022. Sama seperti yang ada di wilayah Sambikerep, Benowo dan Krembangan.

Sedangkan untuk Rumah Pakar di Kecamatan Wonocolo menggunakan lahan atau aset Pemkot Surabaya untuk kegiatan ekonomi kerakyatan dan pelbagai usaha, mulai cuci sepeda motor dan mobil, konveksi jahit, cutting stiker hingga servis pendingin ruangan (AC).

Ekonomi kerakyatan yang ada di Kecamatan Wonocolo bukan hanya itu saja, tetapi juga ada Kebun Pakar yang di dalamnya ada berbagai jenis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), salah satunya budidaya tanaman hidroponik.

"Jaraknya 200 meter dari sini (Rumah Pakar Wonocolo). Inilah yang kita tunjukkan kepada masyarakat, bahwa setiap wilayah punya karakteristik berbeda sesuai dengan pasarnya," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam sambutannya saat peresmian Rumah Pakar tersebut, Jumat 24 Juni 2022.

Usai meresmikan Rumah Pakar di Kecamatan Wonocolo, ia mengapresiasi Camat Muslich Hariadi yang telah menggerakkan kegiatan ekonomi kerakyatan sesuai dengan kemampuan warganya.

Baca Juga: Rumah Padat Karya di Sambikerep dan Sememi Kurangi Pengangguran

Meskipun disesuaikan dengan pangsa pasar di wilayah Kecamatan Wonocolo, bukan berarti pelaku UMKM di Rumah Pakar itu hanya melayani di tempat itu. Akan tetapi juga bisa melayani permintaan dari wilayah lain, sehingga para pelaku UMKM bisa menjangkau pasar lebih luas lagi ke depannya.

"Ketika sudah ada Rumah Pakar seperti ini, di tempat lain butuh jasa servis AC misalnya, ya datangnya ke sini. Kecamatan Wonocolo juga sebaliknya, ternyata misalnya butuh jasa lain, sehingga saling melengkapi. Jadi ini berputar dan tidak saling tumpang tindih," ia mengungkapkan.

Sementara Camat Wonocolo Muslich Hariadi mengatakan ada sebutan lain Rumah Pakar di Wonocolo sebagai ciri khasnya, yakni Rumah Glowing singkatan dari Galeri Halaman Wonocolo Connecting. "Artinya ini sebagai sentra potensi yang ada di wilayah Wonocolo," kata Muslich.

Di dalam Rumah Glowing itu, ada 10 orang warga MBR yang bergerak dibidang konveksi jahit dan bordir, 10 orang lainnya sebagai tukang servis AC, 4 orang dibidang cutting stiker dan cuci sepeda motor dan mobil ada 8 orang.

Baca Juga: Rumah Padat Karya Viaduct Gubeng, Peluang Bisnis dan Usaha MBR Kecamatan Gubeng

"Selain itu, 200 meter dari ini ada Kebun Joss atau Kebun Padat Karya yang di dalamnya ada 11 warga MBR yang berdagang di situ. Jadi ada minuman segar dan 10 pedagang kuliner, seperti tahu campur dan sebagainya," ia memaparkan.

Di lain pihak, Koordinator Servis AC Rumah Pakar Wonocolo Hari Budi Hatmoko mengatakan setelah mengikuti pelatihan selama tiga hari lalu, ia bersama rekan-rekannya langsung dapat lima kali orderan. Yang pertama di Liponsos Keputih Surabaya, kedua di rumah warga Margorejo. Harga servis pun cukup terjangkau, sekali reparasi cukup mengeluarkan kocek sedikitnya Rp 70 ribu.

Sementara ini, ia bersama timnya mendapatkan fasilitas dua set alat servis. Setiap kali ada pelanggan, alat itu dibawa ke lokasi pemesan. Ketika selesai, maka alat tersebut dikembalikan ke Rumah Pakar.

Baca Juga: Rumah Padat Karya Prapen Serap 106 Tenaga Kerja MBR

"Alhamdulillah dapat dua set alat, nanti kita pakai bergantian. Kami harap nanti ada bantuan alat lagi, sehingga ketika ramai orderan kami bisa bekerja semua," kata Hari.

Di samping itu, Ketua Koordinator Bordir Rumah Pakar Wonocolo Khusnul Khotima menyatakan anggotanya telah mendapatkan fasilitas berupa alat jahit digital yang bisa diatur sesuai dengan motif yang diinginkan. Bukan hanya bantuan alat, anggotanya juga mendapatkan bekal pelatihan selama sepekan untuk menjahit dan bordir.

 "Insya Allah nanti kami akan menyasar dinas-dinas dan sekolah, bisa juga masyarakat lain yang ingin membuat baju atau bordiran di kami," kata Khusnul memungkasi.