Minggu, 19 June 2022 07:40 UTC
Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di wilayah Kecamatan Gubeng, Surabaya, mengelola dan memanfaatkan bangunan Rumah Padat Karya Viaduct Gubeng menjadi tempat usaha dan bisnis.
JATIMNET.COM, Surabaya - Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di wilayah Kecamatan Gubeng, Surabaya, mengelola dan memanfaatkan bangunan Rumah Padat Karya Viaduct Gubeng menjadi tempat usaha dan bisnis.
Viaduct Gubeng yang berada di Jalan Nias No. 110 Kecamatan Gubeng, Surabaya, itu dimanfaatkan untuk pemberdayaan beberapa unit usaha. Mulai dari barbershop atau pangkas rambut, coffee shop, hingga cuci motor dan mobil. Semuanya ramai dikunjungi oleh anak-anak muda dan keluarga, hingga dalam satu hari pendapatan Viaduct Gubeng mampu mencapai Rp 3 juta.
Camat Gubeng Kota Surabaya Eko Kurniawan Purnomo mengatakan Rumah Padat Karya Viaduct Gubeng telah menyerap 20 tenaga kerja dari MBR. Pihaknya juga berupaya untuk terus berkomitmen dalam memenuhi kebutuhan tambahan penghasilan dari para MBR.
“Selain para pengunjung, kami juga terus mengundang berbagai pihak untuk datang ke Rumah Padat Karya. Per minggunya, untuk sementara tiap MBR mendapat Rp 500 ribu. Jika ditotal dalam satu bulan, maka satu MBR mendapat penghasilan sebesar Rp 2 juta,” kata Eko, Minggu 19 Juni 2022.
Baca Juga: Rumah Padat Karya Prapen Serap 106 Tenaga Kerja MBR
Ia optimis pendapatan Rumah Padat Karya Viaduct Gubeng bisa terus meningkat, agar penghasilan yang didapat oleh tenaga kerja MBR juga bisa ikut meningkat. Sebab kegiatan operasional dan manajerial Rumah Padat Karya Viaduct Gubeng dikelola secara mandiri oleh para MBR.
“Kami juga memiliki tim pendamping, baik dari segi manajemen, keterampilan memasak, barista, barber, hingga cuci mobilnya,” ia menjelaskan.
Apabila terdapat warga MBR lainnya yang belum mendapat pekerjaan, pihaknya pasti akan menampung untuk menjadi tenaga kerja di Rumah Padat Karya Viaduct Gubeng.
“Kita lihat kesungguhan mereka, kemudian kita kan mengadakan wawancara kerja. Yang penting niat bekerja, karena kami menyediakan pelatihan dan pendampingan,” ia menegaskan.
Baca Juga: Rumah Padat Karya 'Viaduct Gubeng' Dimanfaatkan Untuk Pemberdayaan Unit Usaha MBR
Selain itu, rekrutmen tenaga kerja Rumah Padat Karya Viaduct Gubeng juga akan terus dibuka. Sebab aset bangunan milik Pemkot Surabaya itu harus terus dikelola untuk mengentaskan kemiskinan dan pengangguran di Kota Pahlawan.
“Kita bagi rata untuk semua MBR, karena kita tidak mencari keuntungan. Melainkan bagaimana aset ini bisa terus bergerak dan bermanfaat bagi masyarakat,” ia menekankan.
Masyarakat yang hendak mengunjungi Rumah Padat Karya Viaduct Gubeng bisa datang ke lokasi mulai pukul 10.00 WIB sampai dengan 22.00 WIB. Ke depannya, pihaknya berencana akan memodifikasi menjadi rumah padat karya dengan beberapa unit usaha.
“Rencana ke depan, kita akan buka laundry dan sentra batik, sekaligus ada desainernya di situ. Jadi, warga yang membeli kain batik dan ingin model seperti apa, akan dijahitkan dan hasilnya akan menjadi baju siap pakai,” ia memaparkan.
Baca Juga: Bermula dari Pemangkasan Pegawai Swasta di Awal Pandemi, Kampung Jahit Nusantara Kini Diresmikan
Para pengunjung juga tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam, sebab harga makanan dan minuman yang ditawarkan cukup terjangkau. Yakni mulai Rp 10 ribu, para pengunjung sudah bisa menikmati berbagai menu yang disediakan.
"Rumah Viaduct Gubeng juga memiliki ruangan podcast bagi para pelaku UMKM di kawasan Kecamatan Gubeng yang ingin berbagi ilmu dan belajar cara mengenalkan produk atau memasarkan produk kepada para konsumen," ia menerangkan.
Untuk kegiatan lain, Viaduct Gubeng bisa menjadi tempat berkumpulnya para komunitas. Warga juga bisa bermain basket di halaman belakang dan bisa digunakan sebagai tempat kompetisi basket untuk remaja.
“Teman-teman generasi muda yang mau mengembangkan diri, kita juga menggandeng berbagai stakeholder untuk menggelar berbagai kegiatan,” ia menuturkan.
Ia memastikan Rumah Padat Karya Viaduct Gubeng tidak akan pernah sepi. Sebab pihaknya akan terus menggelar berbagai kegiatan yang dilakukan oleh warga MBR di Kecamatan Gubeng.
“Kami berharap para MBR bisa mandiri dengan keterampilan yang kita berikan, agar bisa membuka lapangan pekerjaan bagi warga dan MBR Kota Surabaya yang lainnya,” ia menandaskan.
Sebagai informasi, sejak diresmikan pada Sabtu 28 Mei 2022, Rumah Padat Karya Viaduct Gubeng hingga saat ini telah meraup penghasilan lebih dari Rp 20 juta.