Selasa, 12 November 2019 01:45 UTC
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Ilustrasi oleh Gilas Audi
JATIMNET.COM, Surabaya – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berbeda pendapat dengan sikap Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim yang melarang mengucapkan salam milik agama lain dalam acara resmi. Risma berpendapat jika mengucapkan salam semua agama dalam pidato adalah upaya pemimpin menghargai semua warga di Surabaya.
“Gak bisa ya. Saya kepala daerah, warga ku kan reno-reno, ya masak gimana,” kata Risma saat jumpa pers di Kediaman Rumah Dinasnya, Senin 11 November 2019.
Menurutnya, jika ada larangan mengucapkan salam semua agama, ia memilih untuk mengucapkan sapaan yang berlaku umum, bukan hanya agama tertentu.
BACA JUGA: MUI Jatim Larang Muslim Ucapkan Salam Semua Agama
“Ya saya ucapkan selamat pagi aja, selamat siang aja. Jadi bisa rata semua,” kata dia.
Selain itu, Risma menyampaikan mengucapkan salam semua agama adalah upayanya untuk mengpresiasi pendukungnya. Karena pendukungnya bukan hanya dari agama tertentu saja, tapi beragam di semua agama.
Dalam menanggapi imbauan MUI Jatim, Risma sempat menceritakan pengalamannya saat berkampanye di salah satu daerah. Pasalnya ia punya agenda kampanye di gereja.
BACA JUGA: MUI Haramkan Beri Nama Produk dengan Nama Neraka, Setan, dan Iblis
“Saya diundang di gereja, tapi di gereja ternyata semuanya memakai kerudung. Nah itu saya kan bingung, di gereja kok kerudungan,” kata Risma.
Ternyata acara yang dihadirinya merupakan acara pengajian perkumpulan ibu-ibu yang digelar di gereja. Sehingga hal tersebut menjadi bukti bahwa ragam agama harus saling menghargai.