Senin, 22 November 2021 06:20 UTC
Desain Ocean FarmITS yang ditargetkan selesai seluruhnya pada Desember 2021.
JATIMNET.COM, Surabaya - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) sukses membangun bangunan lepas pantai akuakultur rangkap ekowisata bahari pertama di Indonesia. Bernama Ocean FarmITS, bangunan lepas pantai tersebut resmi diluncurkan langsung ke laut pesisir Malang Selatan, Minggu 21 November 2021 malam.
Ketua tim Ocean FarmITS Dr Eng Yeyes Mulyadi menjelaskan, bangunan tersebut dapat menjadi tempat budi daya ikan sekaligus tempat wisata bahari. Tak hanya itu, pada bangunan atasnya juga telah dirancang khusus memiliki dua kamar yang mampu memanjakan para pengunjungnya.
Menurutnya, salah satu ikan yang dapat dibudidayakan melalui terobosan baru yang dibuat oleh tim dosen Departemen Teknik Kelautan bersama Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) ITS ini adalah ikan tuna.
Baca Juga: ITS Rancang Buku Anak sebagai Solusi pada Edukasi Pandemi
Hal ini lantaran ikan tuna memiliki nilai jual cukup tinggi, sehingga bisa menjadi masukan tambahan bagi nelayan sekitar. Hal tersebut menjadikan Ocean FarmITS mampu menyelesaikan permasalahan nelayan di pesisir pantai selatan yang kesulitan mendapatkan ikan ketika cuaca buruk.
"Nelayan tetap akan mendapatkan penghasilan dari budidaya ikan dan ekowisata bahari ketika tidak bisa melaut karena cuaca buruk," ia menuturkan.
Mengenai ketangguhannya, dosen Program Studi (Prodi) Teknik Lepas Pantai tersebut menjelaskan jika bangunan tersebut telah dirancang mampu bertahan pada gelombang laut yang tingginya hingga tiga meter.

Bangunan lepas pantai Ocean FarmITS yang telah berhasil mengapung di pesisir pantai selatan Malang.
Sementara umurnya diperkirakan bisa bertahan sekitar 10-15 tahun lamanya. Menggandeng Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), Ocean FarmITS telah dinyatakan berhasil memenuhi semua sertifikasi dan rekomendasi yang berlaku di Indonesia. “Telah dilakukan banyak pengujian (terhadap Ocean FarmITS) dan dinyatakan memenuhi," ia memastikan.
Saat ini, proses pembangunan struktur utamanya telah selesai dan berhasil mengapung di laut. Selanjutnya, pembangunan struktur atasnya akan segera dilaksanakan dan ditargetkan bisa selesai pada akhir tahun ini nantinya.
Ketika Ocean FarmITS ini berhasil dimanfaatkan, dosen yang juga alumnus ITS ini yakin bila perekonomian di pesisir pantai sekitarnya juga akan terangkat. "Daya tarik wisatawan terhadap bangunan lepas pantai ini pasti membuat pesisir pantai lebih ramai pengunjung," ia menegaskan.
Baca Juga: PPKM Level 1, ITS Surabaya Terapkan Kuliah Hibrid
Di luar negeri, Yeyes mengakui jika teknologi seperti ini telah banyak dikembangkan. Namun, menurutnya, bila harus membeli teknologi dari luar negeri akan membuat Indonesia tidak bisa mandiri dan harganya menjadi lebih mahal.
Sehingga Yeyes berharap jika Ocean FarmITS ini mampu membantu dalam memanfaatkan potensi laut di Indonesia melalui sentuhan teknologi.
Lebih dari hal tersebut, bangunan ini mampu memberikan kontribusi bagi Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan, khususnya pada bidang maritim.