Jumat, 05 December 2025 10:00 UTC

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memberikan penghargaan kepada pengurus masjid. Foto: Januar.
JATIMNET.COM , Surabaya – Sebanyak 31 masjid dan musala di Jawa Timur (Jatim) menerima penghargaan dalam ajang Masjid Award 2025 di Surabaya, Jumat, 5 Desember 2025.
Puluhan masjid itu dinyatakan berprestasi dalam pengelolaan dan pelayanan jemaah. Ada enam kateogri penilaian yang ditetapkan oleh panitia dari Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jatim.
Pertama, masjid agung (tingkat kabupaten/kota), masjid besar (tingkat kecamatan), dan masjid jamek (tingkat kelurahan/desa). Kemudian, masjid perkampungan atau perumahan, masjid perkantoran atau rest area, serta musala.
Ketua Pimpinan Wilayah (PW) DMI Jatim KH Sudjak mengatakan bahwa Masjid Award 2025 tidak sekadar menjadi ajang kejuaraan. Tetapi, memberikan motivasi dan pengalaman dalam mengelola masjid.
“Bagaimana memaksimalikan fungsi masjid menuju masjid yang paripurna,” kataranya saat diwawancarai wartaan di sela acara.
Sudjak menjelaskan, masjid harus memiliki tiga fungsi utama. Pertama, idarah (manajemen administrasi) terkait pengelolaan sekretariat, humas, keuangan, perkantoran hingga keamanan.
Kedua, fungsi Imarah (pemakmuran masjid) menciptakan masjid yang ramah dan dicintai masyarakat lintas usia, terutama dalam merangkul anak muda.
Ketiga, fungsi Riayah (pemeliharaan fisik masjid) yang berarti menjaga kesucian, kebersihan, keindahan, dan kenyamanan jemaah.
“Masjid harus menjadi ruang yang nyaman, aman, dan mampu merangkul semua generasi, terutama anak-anak muda. Contohnya, Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya yang menyediakan fasilitas seperti arena mini soccer, taman bermain, Majelis Subuh Gen Z, dan berbagai aktivitas kepemudaan,” jelasnya.
DMI Jatim juga menekankan pentingnya fungsi tarbiyah (pendidikan), baik nonformal seperti Taman Pendidikan Al-Qur’an dan kajian. Kemudian, pendidikan formal mulai dari TK, MI, MTs, MA hingga perguruan tinggi yang masih menjadi tantangan besar bagi banyak masjid di Indonesia.
Selain itu, masjid diharapkan memiliki fungsi sosial ekonomi, termasuk pengembangan usaha mikro kecil dan menengah untuk membantu kesejahteraan jemaah dan masyarakat sekitar.
Sudjak berharap Masjid Award dapat menjadi langkah nyata memperkuat peran masjid dalam kemajuan umat.
“Masjid harus mampu memakmurkan jemaah, dan jemaah memakmurkan masjid. Itulah tujuan utama kita,” tegasnya.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang turut hadir dalam acara tersebut menegaskan perlunya inovasi agar masjid menjadi pusat peradaban, pembelajaran, dan kegiatan umat.
“Saya pernah melihat masjid yang menyediakan arena olahraga dan setiap kali azan berkumandang, semua aktivitas berhenti seketika. Itulah contoh masjid yang benar-benar menjadi pusat kehidupan umat,” ujar Khofifah.
Ia juga menyoroti berkembangnya konsep masjid ramah lingkungan dan berteknologi, antara lain Green toilet, Digital learning, Taman Asmaul Husna dan Perpustakaan digital.
"Ini menjadi tantangan terbesar ke depan adalah menjadikan masjid sebagai ruang yang menarik bagi generasi muda serta relevan dengan perkembangan zaman," ungkapnya.
