Senin, 28 December 2020 10:40 UTC
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar
JATIMNET.COM, Surabaya - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar menyebutkan hasil dari blusukan ke sejumlah daerah, bahwa rentenir banyak tumbuh maju di wilayah kecamatan yang jauh dari ibu kota kabupaten.
Di beberapa daerah bahkan rentenir menjadi sebuah gaya hidup. "Utamanya di wilayah kecamatan yang memang radiusnya 30 kilometer ke atas dari ibu kota kabupaten. Itu yang namanya rentenir itu pasti tumbuh maju. Dan paling memprihatinkan itu menjadi gaya hidup," ujar Halim saat sambutan penyerahan bantuan kepada 147 Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma) di Surabaya, Senin 28 Desember 2020.
Halim menceritakan temuan laporan di suatu daerah tentang rentenir ini. Bahkan sudah ada ikrar tidak lagi menggunakan jasa rentenir karena terlilit utang. Namun upaya itu hanya bertahan enam bulan, masuk bulan ketujuh masyarakat di desa itu kembali menggunakan jasa rentenir.
BACA JUGA: BUMDes Bisa Bangun Desa Lebih Maju
"Itu permasalahan yang akhirnya saya berkesimpulan bahwa permasalahan rentenir ini bukan termasuk kebutuhan ekonomi, tapi juga gaya hidup," ungkapnya.
Pihak Kementerian PDTT, kata dia, melalui sejumlah program berkomitmen mengentaskan masyarakat desa dari jeratan rentenir. Salah satunya dengan transformasi Unit Pengelolaan Kegiatan (UPK) Eks Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan menjadi Lembaga Keuangan Desa (LKD).
"Transformasi UPK Eks PNPM ini sebagai salah satu upaya agar berbagai hal di masyarakat terselesaikan," tegasnya.
BACA JUGA: Wagub Emil Sebut Ada Dua Jalur Konsep Pengembangan BUMDes
Di Jawa Timur, transformasi dari UPK Eks PNPM ini berdiri 147 LDK yang berbentuk BUMDesma. Halim berharap, program ini bisa mengelola dana bergulir yang dulu dikelola PNPM mandiri. Bantuan dari kementerian yang dipimpinnya terus diberikan.
Sementara Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengajak semua pengelola BUMDesma bisa bersama memberikan kesejahteraan yang lebih subtansi kepada masyarakat.
"Kita bersama bisa berseiring mengurangi sampai pada tahapan 0 persen masyarakat dari jeratan rentenir. Hari ini saya masih terus ingatkan bahwa akses pendanaan yang paling cepat, paling mudah, padahal tidak mudah itu adalah rentenir. Oleh karena itu lembaga keuangan desa semua pengelolanya saya mohon semua akan berdering bagaimana kita bisa memberikan kesejahteraan yang lebih subtantif," kata Khofifah.