Minggu, 03 May 2020 01:00 UTC
RAZIA PSBB: Masyarakat yang terjaring razia PSBB diamankan petugas keamanan untuk menjalani rapid test, guna mendeteksi dini mengenai Covid-19. Foto: Humas Polda Jawa Timur.
JATIMNET.COM, Surabaya - Seratusan orang terjaring dalam razia Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di tiga daerah yakni Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Gresik. Mereka semua menjalani rapid test, guna mendeteksi dini SARS CoV-2 atau Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Kabid Humas Polda Jatim Kombes (Pol) Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, kegiatan pemantauan di tiga wilayah bersama Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Luki Hermawan, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Kasdam V Brawijaya, telah mengamankan sekitar 168 orang, karena tidak mengikuti dari aturan PSBB .
"Mereka yang diamankan menjalani rapid test dengan hasil ditemukan ada enam orang terindikasi Covid-19," katanya, Minggu 3 Mei 2020.
BACA JUGA: Dilema PSBB
Trunoyudo panggilan akrabnya itu menyebutkan, pemantauan PSBB di wilayah hukum Polrestabes Surabaya terdapat 80 orang tidak mengikuti himbauan dan diantaranya, yakni lima orang diduga terindikasi Covid-19 berdasarkan rapid test. Sedangkan di Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya sepuluh orang dengan hasil negatif.
Selanjutnya di Polresta Sidoarjo 13 orang diamankan, dengan hasil rapid test negatif, Kemudian Polres Gresik 65 orang diamankan, satu diantaranya terindikasi positif Covid-19 berdasarkan rapid test.
"Orang yang terindikasi positif berdasarkan rapid test dibawa ke rumah sakit rujukan untuk mendapatkan penanganan dan perawatan lebih lanjut," ujar perwira tiga melati di pundak tersebut.
BACA JUGA: PSBB Surabaya, Petugas Gabungan Sweeping Toko hingga Mal
Sementara, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, PSBB yang digelar di Surabaya Raya, yakni Surabaya, Sidoarjo dan Gresik sebelumnya hanya sebatas imbauan. Namun, sejak 1 Mei 2020, pelanggar akan mendapatkan sanksi.
"Pada 1 sampai 11 Mei masyarakat yang melanggar di wilayah PSBB dikenai sanksi teguran hingga tindakan," kata Khofifah.