Logo

Puluhan Warga Ponorogo "Tumbang" usai Makan Nasi Hajatan

Reporter:,Editor:

Sabtu, 22 June 2019 05:59 UTC

Puluhan Warga Ponorogo "Tumbang" usai Makan Nasi Hajatan

DIDUGA KERACUNAN. Seorang warga menjalani perawatan di Puskesmas Jenangan, Kabupaten Ponorogo, Sabtu 22 Juni 2019. Foto: Gayuh Satria

JATIMNET.COM, Ponorogo - Lebih dari 30 orang warga Desa Plalangan, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo harus dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit setelah mengeluhkan mual dan pusing. Dugaan awal, mereka mengalami keracunan usai menyantap nasi hajatan.

“Ada sejumlah warga yang diundang hajatan Kamis malam 20 Juni 2019 dan mendapat nasi bungkus untuk dibawa pulang. Besoknya warga yang makan nasi hajatan itu mengeluh pusing,” kata Kapolsek Jenangan AKP Haryo, Sabtu 22 Juni 2019.

Haryo menerangkan ada 15 yang menghadiri undangan sebuah hajatan. Namun, karena beberapa nasi dibungkus dan dibawa pulang, akhirnya beberapa anggota keluarga yang memakan nasi hajatan juga mengeluhkan hal serupa.

BACA JUGA: Tidak Jalani Rawat Inap, Sembilan Siswa Korban Keracunan Es Milo Dipulangkan

Polsek Jenangan telah mengambil sampel nasi hajatan berupa kering tempe dan gulai ayam untuk dilakukan uji lab guna memastikan apakah benar puluhan warga ini keracunan.

“Ada 32 warga yang menjalani perawatan di puskesmas Jenangan, Setono, dan Rumah Sakit,” terang Haryo.

Sugeng Prayitno, salah satu warga menuturkan seluruh anggota keluarganya mulai dari anak dan istrinya mengalami gejala pusing, muntah dan mual usai memakan nasi hajatan. Pada Jumat 21 Juni 2019 pagi, ia dan keluarganya kemudian periksa ke Puskemas Jenangan.

BACA JUGA: Paus Mati Keracunan 40 Kilogram Plastik di Filipina

Dari pemeriksaan itu, anak dan istrinya harus menjalani rawat inap karena masih mengeluhkan mual disertai muntah dan diare. Sedangkan dirinya cukup rawat jalan. “Sebetulnya sering mas hajatan seperti ini, gantian setiap rumah,” imbuhnya.

Namun baru kali ini kasus keracunan makanan terjadi di desanya. Padahal, kata dia, makanan yang dimakan itu sudah biasa disuguhkan dalam acara hajatan. Ia mengatakan tidak ada yang aneh pada rasa makanan yang diberikan itu. Karena itu dia tidak menyangka jika mengalami keracunan.

“Sampai saat ini saya masih masih merasa pusing. Istri dan anak saya juga masih diinfus,” pungkasnya.