Selasa, 24 September 2019 07:34 UTC
MINTA MAAF. Kapolres Lumajang AKBP Mohamad Arsal Sahban berbicara di hadapan anak buahnya. Foto: David Priyasidharta
JATIMNET.COM, Lumajang - Aksi demonstrasi mahasiswa menolak RKUHP dan Revisi UU KPK di depan gedung DPRD Kabupaten Lumajang diwarnai dengan pemukulan oleh polisi kepada peserta aksi, Selasa 24 September 2019. Aksi pemukulan itu diikuti dengan perintah meminta maaf oleh Kapolres Lumajang Ajun Komisaris Besar Mohamad Arsal Sahban.
Sejumlah personel polisi bertindak represif dan memukul mahasiswa saat mereka meringsek masuk ke dalam halaman gedung DPRD setempat. Pemukulan itu menimbulkan kekisruhan. Nyaris terjadi baku hantam antara polisi dengan mahasiswa.
Tidak terima ada anggotanya dipukul, koordinator aksi kemudian mengintruksikan anggotanya berkumpul di tengah jalan hingga sejumlah kendaraan berupa bus dan truk tidak bisa melintasi jalan di depan gedung DPRD itu.
BACA JUGA: RUU Bermasalah Bikin Gerah
Mahasiswa kemudian memaksa masuk dengan mencoba mendobrak pintu gerbang sebelah Selatan yang tidak dijaga oleh aparat. Gerbang besi itu nyaris jebol sebelum aparat kemudian menahan dorongan dari dalam.
Kekisruhan itu mereda ketika Kapolres Lumajang Ajun Komisaris Besar Mohamad Arsal Sahban berusaha menenangkan para mahasiswa. Arsal kemudian menegur anggotanya karena menghadapi aksi demo dengan represif.
Arsal memerintahkan kepada anak buahnya untuk memeriksa sejumlah personel yang memukul mahasiswa dalam aksi demonstrasi itu.
"Kalian kan punya tameng, tongkat. Bukan eranya lagi menghadapi aksi demo dengan tindakan represif," kata Arsal di hadapan sejumlah personel pengamanan.
BACA JUGA: Pasal Aborsi dalam RKUHP Mengancam Korban Perkosaan
Arsal kemudian meminta sejumlah personel yang terlibat pemukulan untuk meminta maaf kepada mahasiswa yang menjadi korban pemukulan hingga mengalami cedera.
Pantauan Jatimnet.com, aksi demonstrasi di depan gedung DPRD Lumajang ini sempat menimbulkan kepadatan lalu lintas. Aparat Dinas Perhubungan sempat mengalihakan sejumlah kendaraan yang hendak melewati lokasi demonstrasi.