Logo
Transformasi Penanganan Kejahatan Jalan Raya

Program Strategis Polda Jatim Perkuat Keamanan Jalur Distribusi Pangan

Reporter:,Editor:

Jumat, 07 November 2025 03:00 UTC

Program Strategis Polda Jatim Perkuat Keamanan Jalur Distribusi Pangan

Kasubdit II Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur saat memantau langsung distribusi pangan yang masuk dan keluar Jawa Timur. Foto: Khaesar

JATIMNET.COM, Surabaya – Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Timur meluncurkan program Transformasi Sistem Penanganan Kejahatan Jalan Raya untuk memperkuat keamanan jalur distribusi logistik dan menjaga ketahanan pangan nasional. Program ini menjadi langkah strategis agar pasokan pangan tetap stabil dan harga terjangkau bagi masyarakat.

Kasubdit II Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur, menjadi penggagas program tersebut. Menurutnya, ide ini lahir dari keprihatinan atas meningkatnya kejahatan di jalur distribusi logistik yang berdampak langsung terhadap pasokan serta harga kebutuhan pokok.

“Keamanan distribusi bukan hanya soal tindak kriminal di jalan raya, tetapi juga menyangkut stabilitas ekonomi nasional. Jika pasokan pangan terganggu, maka ekonomi rakyat akan ikut terguncang,” ujar AKBP Jumhur di Surabaya, Jumat 7 November 2025. 

BACA: Polda Jatim Ringkus Kawanan Pencuri Minimarket di Empat Kabupaten

 

100 Kasus Kejahatan di Jalur Logistik

Data Jatanras Polda Jatim mencatat lebih dari 100 kasus pencurian dengan kekerasan terjadi di jalur logistik utama Jawa Timur sepanjang semester pertama 2024–2025. Modus pelaku beragam, mulai dari perampasan langsung di jalan hingga penipuan dengan menyamar sebagai aparat penegak hukum.

Surabaya, Sidoarjo, dan Pasuruan menjadi wilayah dengan tingkat kerawanan tertinggi.

Menanggapi situasi ini, AKBP Jumhur menggagas proyek perubahan berbasis transformasi sistem keamanan jalan raya dengan pendekatan teknologi dan kolaborasi lintas instansi. Tim kerja terpadu pun dibentuk melalui surat perintah Ditreskrimum Polda Jatim, melibatkan Subdit Jatanras, Satlantas, Dinas Perhubungan, serta instansi terkait bidang ketahanan pangan.

BACA: Atlet Arung Jeram Probolinggo yang Lawan Begal Motor Diganjar Penghargaan

“Melalui platform digital, kami mempercepat respon dan memperkuat tata kelola penanganan ancaman di lapangan,” jelas AKBP Jumhur.

Program ini tidak hanya fokus pada tindakan represif, tetapi juga membangun pola kerja prediktif dan preventif.

Rencana aksi jangka menengahnya meliputi pelatihan lintas fungsi, workshop pengamanan jalur logistik, serta pengembangan sistem digital terpadu yang ditargetkan rampung pada 2026.

Dalam jangka panjang, sistem keamanan ini diharapkan dapat menjadi model nasional bagi pengamanan jalur pangan dan penanggulangan kejahatan jalan raya.

BACA: Polda Jatim Sita 11 Buku dari Mahasiswa, Ini Tanggapan Mendiktisaintek

 

 

Kampanye “Jalan Aman, Pangan Terjamin”

Sebagai bagian dari sosialisasi, Polda Jatim juga meluncurkan kampanye publik bertajuk “Jalan Aman, Pangan Terjamin.”

Program ini menggandeng media massa dan pelaku logistik untuk memperluas edukasi hingga ke titik-titik distribusi utama di Jawa Timur.

“Harapan kami sederhana, setiap sopir truk merasa aman, setiap ton beras tiba tanpa hambatan, dan masyarakat menikmati harga pangan yang stabil. Dari situlah ketahanan nasional terbentuk,” tegas Jumhur.

BACA: Polisi Probolinggo Ringkus Pelaku Curanmor Bermotif Asmara Sesama Jenis

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jatim, Kombes Pol Widi Atmoko, mengapresiasi langkah tersebut. Ia menilai inisiatif itu sebagai bentuk nyata transformasi Polri dalam mendukung pembangunan nasional, khususnya di bidang ketahanan pangan.

“Ketahanan pangan tidak akan terwujud tanpa jalur distribusi yang aman. Sinergi antara Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat sangat penting untuk menjaga rantai pasok dari hulu ke hilir,” ujarnya.

Program ini menjadi bukti nyata bahwa inovasi kepemimpinan di tubuh Polri tak hanya berfokus pada penegakan hukum, tetapi juga memperkuat fondasi kesejahteraan dan keamanan nasional melalui sistem yang kolaboratif dan berbasis teknologi.