Logo

Program Skala Prioritas Entaskan Kemiskinan dan Pengangguran di Surabaya

Reporter:,Editor:

Selasa, 19 April 2022 03:00 UTC

Program Skala Prioritas Entaskan Kemiskinan dan Pengangguran di Surabaya

Guru Besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof. Joni Hermana

JATIMNET.COM, Surabaya - Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah Tahun 2021-2026 untuk akselerasi program kerja prioritas tahun 2022 ini di Kota Surabaya telah disesuaikan dengan Visi Kota Surabaya.

Salah satu Tim Ahli Wali Kota Prof. Joni Hermana memberikan penjelasan mengenai Visi Kota Surabaya, yakni 'menuju Surabaya lebih baik sebagai kota jasa dan perdagangan yang cerdas, manusia, bermartabat, dan berwawasan lingkungan'.

Maka, membutuhkan 'gotong-royong untuk menuju Surabaya kota dunia yang Maju, Harmonis, dan Berkelanjutan'. "Definisi Maju adalah Kota Surabaya yang dijadikan rujukan oleh kota-kota lain dalam berbagai kriteria yang sesuai dengan Global Power City Index (GPCI)," kata Guru Besar Institut Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) ini.

Terdapat beberapa indikator untuk definisi Surabaya Maju yang harus dipahami, yakni ekonomi, riset dan pengembangan, interaksi budaya, tingkat kehidupan, lingkungan, dan keterjangkauan.

Baca Juga: Komisi B DPRD Surabaya Soroti Program Dandan Omah

"Definisi Humanis adalah memanusiakan manusia, hakikatnya pembangunan tidak hanya pada fisik semata. Tetapi seluruh masyarakat Surabaya adalah bagian dalam pembangunan di Kota Pahlawan," ia menerangkan.

Hal ini juga dijabarkan melalui beberapa indikator, yakni meningkatkan kepentingan manusia, pendekatan berfokus pada kepentingan manusia, mengutamakan kenikmatan hidup di masyarakat, keterampilan pengetahuan membangun fisik yang positif, dan setiap orang diharapkan dapat memahami dirinya sendiri.

"Sedangkan untuk definisi Berkelanjutan adalah ingin memastikan bahwa anak cucu kita memiliki kesempatan yang sama dengan kita saat ini, bahkan lebih baik. Dengan indikator pendekatan kebijakan mengutamakan kepentingan warga, memiliki kategori indeks kualitas hidup yang tinggi, memiliki indeks kebahagiaan, indeks kemajuan sosial," ia menjelaskan.

Karena itu, para pejabat di lingkungan Pemkot Surabaya harus mengedepankan tiga prinsip untuk mengentaskan pengangguran dan kemiskinan. Diantaranya, kesetaraan antar generasi, keadilan sosial, dan tanggung jawab lintas batas. "Apakah program yang dibuat, sudah melibatkan PD (Perangkat Daerah) lainnya, masyarakat, hingga stakeholder yang ada," ia menegaskan.

Baca Juga: "Dandan Omah" Program Padat Karya Rutilahu Tahun 2022 Sasar 800 Rumah MBR

Nantinya, setiap PD diminta untuk memilah program kerja untuk mendukung Visi Kota Surabaya dengan cara bergotong-royong. Sebab, sasaran kinerja Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi adalah fokus terhadap penurunan angka kemiskinan dan pengangguran, dengan capaian indikator dari 920 ribu menjadi 300 ribu pada akhir tahun 2022.

"Jadi masing-masing program kerja unggulan yang telah dipilih akan dipresentasikan oleh masing-masing PD. Jika program sudah terpilih dan disetujui, maka detail rencana implementasi merujuk pada target Renstra, kolaborasi dengan PD lainnya, capaian," ia menguraikan.

Setelah itu, para Asisten Wali Kota akan melakukan pengawasan terhadap implementasi masing-masing PD. Sedangkan Tim Ahli Wali Kota, akan melakukan pendampingan untuk membantu mengakselerasi pencapaian Visi Kota Surabaya.

"Target tahun 2022 adalah mengentaskan kemiskinan dan pengangguran, maka hal ini juga dibutuhkan inovasi dari program kerja masing-masing PD, Camat, dan Lurah," ia menekankan.