Selasa, 21 January 2020 12:15 UTC

RISMA: Rapat Teknis Pengendalian APBD Tahun Anggaran 2020 yang diikuti oleh para pejabat di lingkungan Pemkot Surabaya, Selasa 21 Januari 2020. Foto: Restu
JATIMNET.COM, Surabaya - Program untuk menjamin tidak adanya warga yang kelaparan yakni permakanan di tahun 2013, mulai tahun 2020 akan diserahkan ke tiap Kelurahan.
Selama ini, sejak program yang digagas Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dikelola oleh Dinas Sosial Surabaya. Mulai 2013 hingga akhir tahun 2019, program permakanan ini sudah menyasar 30.865 jiwa yang terdiri dari 18.779 jiwa lansia, 5.750 jiwa anak, dan 6.336 jiwa penyandang cacat dan penyakit kronis.
Setiap hari, mereka mendapatkan kiriman permakanan. Risma panggilan akrabnya minta kepada semua kelurahan untuk terus menjalankan program permakanan dan mencari warga yang membutuhkan. Ia tidak mau ada warga Kota Surabaya yang kelaparan.
BACA JUGA: Risma: Pasang CCTV Untuk Pantau Tindak Kejahatan dan E-Tilang
"Kalau ada warganya yang kelaparan, tolong dicari para lurah-lurah ini. Saya gak mau lho nanti ditanya Malaikat. Risma, itu ada wargamu yang kelaparan, saya gak mau ditanya Malaikat seperti itu. Saya akan ngomong duluan, saya sudah sampaikan kepada lurah-lurah saya untuk mencarinya Malaikat,” canda Wali Kota Risma saat memberikan sambutan di rapat teknis pengendalian APBD tahun anggaran 2020 yang diikuti oleh para pejabat di lingkungan Pemkot Surabaya, Selasa 21 Januari 2020.
Menurut dia, sudah sepantasnya program itu dijalankan oleh tiap kelurahan, karena untuk membagi tugas antara dinas-dinas dan kelurahan. Risma kembali menyampaikan, berkali-kali meminta camat dan lurah-lurah itu untuk mencari warga yang kelaparan di wilayahnya masing-masing. "Jangan sampai ada warga kita yang kelaparan,” tegasnya.
Bagi Risma, memberikan info bahwa ada salah satu warga yang butuh permakanan dan kemudian bisa mendapatkan permakanan, merupakan ibadah yang gampang dan tidak perlu mengeluarkan uang. Pihaknya juga menambahkan, kesempatan itu mungkin hanya diberikan kepada abdi negara atau aparatur sipil Negara.
BACA JUGA: Respons Perilaku Negatif Anak, Risma: Berikan Ruang Bermain dan Ubah Metode Mengajar
Oleh karena itu, Wali Kota Risma meminta jajarannya itu untuk memanfaatkan kesempatan ini dan tidak menyia-nyiakannya. Apalagi, jabatan yang diembannya sekarang ini merupakan amanah dari Allah yang harus dipertanggungjawabkan.
"Jabatan itu bukan punya kita teman-teman. Sekarang saya memang menjadi Wali Kota Surabaya, tapi tidak tahu 3 jam lagi atau satu hari lagi. Semua ini hanya titipan. Makanya, kalau diberi amanah itu, Bapak saya selalu bilang, kalau bekerja, bekerjalah seolah-olah kamu akan hidup seribu tahun lagi, tapi kalau kamu ibadah, beribadahlah seolah-olah kamu akan mati besok,” ujarnya.
