Logo

PPKM di Jatim Bertambah Jadi 15 Kabupaten dan Kota

Reporter:,Editor:

Jumat, 15 January 2021 12:00 UTC

PPKM di Jatim Bertambah Jadi 15 Kabupaten dan Kota

OPERASI YUSTISI. Petugas gabungan melakukan operasi yustisi di Jalan Gubernur Suryo, Kecamatan/Kabupaten Gresik di hari pertama PPKM, Senin, 11 Januari 2021. Foto: Agus Salim

JATIMNET.COM, Surabaya – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menambah empat daerah yang harus menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Keempat daerah itu antara lain Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, Kabupaten Nganjuk, dan Kabupaten Kediri.

Keputusan itu tertuang dalam Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/11/KPTS/013/2021 tentang Perubahan Atas Keputusan Nomor 188/7/KPTS/013/2021 tentang PPKM. 

Dengan begitu, total ada 15 daerah di Jatim yang melakukan PPKM dari 38 kabupaten/kota yang ada. Sebelumnya, 11 daerah terlebih dahulu menerapkan PPKM sejak 11 Januari hingga 25 Januari 2021. Sebanyak 11 daerah itu antara lain Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Kabupaten Malang, Kota Malang, Kota Batu, Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Lamongan, Ngawi, dan Kabupaten Blitar.

BACA JUGA: PPKM Hari Pertama di Surabaya, Masih Ditemukan Rumah Makan Melebihi Kapasitas

Data terbaru Satgas Covid-19 Jatim, empat daerah yang menyusul PPKM itu termasuk zona merah dalam peta risiko penyebaran virus SARS CoV-2. Dengan begitu, total daerah berisiko tinggi penularan Covid-19 di Jatim ada lima daerah. Sisanya, 33 kabupaten dan kota lainnya berstatus zona oranye atau berisiko sedang. 

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melalui akun Instagram @khofifah_ip menulis penerapan kebijakan pada empat daerah itu demi kemaslahatan masyarakat.

BACA JUGA: PPKM Diberlakukan, Khofifah Imbau Semua Daerah Perketat Prokes

"Penambahan PPKM ini demi kemaslahatan masyarakat. Jangan bosan untuk terus displin protokol kesehatan. Ayo kita saling terus jaga Agar Jawa Timur bisa segera lepas dari belenggu Covid-19 ini," tulis Khofifah.

Khofifah pun mengajak masyarakat Jawa Timur tetap optimistis untuk melawan dan melewati pandemi Covid-19 dengan menjaga protokol kesehatan. "Kita harus optimis, Insya Allah Jatim bisa!" ujar Khofifah. 

Mantan Menteri Sosial itu belum menampakkan diri ke publik karena masih menjalani isolasi mandiri setelah dinyatakan positif Covid-19 sejak 2 Januari 2021.