Rabu, 24 July 2019 10:37 UTC
Foto: Ilustrasi/dok.
JATIMNET.COM, Surabaya - Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Festo Ari Permana langsung mendatangi sekolah tempat pelaku Rahmat Santoso Slamet alias Memet (30) warga Jalan Kupang Segunting, Tegalsari mengajar pramuka. Hal ini dilakukan untuk mencari keberadaan korban lainnya.
"Karena kami menduga adanya korban lainnya dari siswa tempat pelaku mengajar sebagai pembina pramuda di sekolah SMP," ucap AKBP Festo Ari Permana, Rabu 24 Juli 2019.
Dalam kunjungan itu juga polisi didampingi psikolog dan pemerhati anak. Meskipun begitu kondisi ini akan sulit untuk mengungkap korban lainnya. "Karena memang korban akan lebih tertutup," ucap Festo.
BACA JUGA: Instruktur Pramuka Pelaku Asusila Diperiksakan ke Psikolog
Festo tidak menutup kemungkinan adanya korban dari siswa Sekolah Dasar (SD), karena memang pelaku mengajar di Sekolah Dasar. "Tapi pasti kami juga akan didampingi beberapa pihak yang berkompeten," jelasnya.
Kasus ini terungkap usai adanya laporan tiga korban yang ditemani orang tuanya ke Polda Jatim. Tiga korban ini mengaku usai dicabuli oleh pelaku yang berprofesi sebagai guru pramukanya.
Dengan laporan itu polisi langsung bergerak dan menangkap pelaku pada 13 Juli 2019 di rumahnya di kawasan Tegalsari. Dari sana terungkap jika ada 12 orang siswa yang turut menjadi aksi bejat pelaku.
BACA JUGA: Guru Pramuka Dibekuk Pasca Berbuat Asusila kepada Siswanya
Dengan perbuatan itu pelaku dijerat dengan pasal 80 dan atau Pasal 82 UU RI No. 17 tahun 2016 tentang Perlindungan Anak.