Rabu, 19 June 2019 15:28 UTC
PENDEKAR KEHORMATAN. Ketua IPSI Jatim Supratomo (kanan) menyematkan seragam pendekar pencak silat kepada Kalpoda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan dalam deklarasi damai di Mapolda, Rabu 19 Juni 2019. Foto: IST
JATIMNET.COM, Surabaya – Kepolisian Daerah Jawa Timur menggandeng lima juta pendekar pencak silat untuk mencegah kerusuhan di Jawa Timur. Selain pendekar pencak silat, Polda Jatim menggandeng beberapa tokoh lintas agama, buruh hingga mahasiswa.
“Kami mengumpulkan atlet maupun pendekar pencak silat dari berbagai perguruan se-Jatim hingga masyarakat umum untuk menjaga keamanan dan ketertiban Jatim,” kata Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan, Rabu 19 Juni 2019.
Dia menambahkan, terdapat 242 perguruan pencak silat dengan melibatkan lima juta pendekar se-Jatim yang dirangkul. Jumlah tersebut menurutnya sangat besar untuk menjaga keamanan di Jatim pasca pemilu.
BACA JUGA: Polda Jatim Kerahkan 9.313 Personel Pengamanan
Sejauh ini Polda Jatim berharap situasi di Jatim tidak tertular kerusuhan seperti kerusuhan yang terjadi di Jakarta, 21-22 Mei silam. Pendekar dan atlet pencak silat ini diharapkan bisa meredam kerusuhan pasca pemilu
“Kami mengajak bersama-sama menjaga keamanan Jatim, untuk Indonesia damai. Kami berharap keamanan di Jatim bisa menjadi percontohan bagi daerah-daerah lain,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jatim Supratomo mengatakan pihaknya telah berkomitmen mengabdi kepada bangsa. Salah satunya dengan mengukir prestasi hingga level internasional.
BACA JUGA: Lebaran 2019 di Jatim: Angka Kecelakaan Turun, Kriminalitas Meningkat
“Perguruan pencak silat merupakan pilar budaya bangsa. Kami bangga selain bisa mengukir prestasi, turut berpartisipasi menjaga keamanan,” kata Supratomo.
Deklarasi ini dilakukan dengan harapan tidak ada kerusuhan maupun pengerahan massa selama sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di tingkat Mahkama Konstitusi.