JATIMNET.COM, Surabaya – Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya sekaligus Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas) Surabaya Irvan Widyanto mengatakan pihaknya sudah mengetahui informasi 21 karyawan Lumbung Pangan Jatim yang positif Covid-19. Informasi itu terutama didapatkannya dari pemberitaan beberapa media.

“Berdasarkan informasi pemberitaan media itu, tentunya kami akan tindak lanjuti. Sebagai Gugus Tugas di Surabaya, kami akan melaksanakan tracing (pelacakan) ke sana,” kata Irvan, Rabu, 19 Agustus 2020.

Menurutnya, tracing itu akan dilakukan bagi karyawan yang tercatat sebagai warga Surabaya. Sedangkan bagi karyawan bukan warga Surabaya, pihaknya akan berkoordinasi dengan gugus tugas daerah asal karyawan tersebut.

BACA JUGA: 21 Pegawai Lumbung Pemprov Jatim Positif Covid-19

“Kalau warga Surabaya, kami yang akan melakukan tracing, tapi yang bukan warga Surabaya, kami surati daerah asal karyawan tersebut supaya ditracing pula,” ia menegaskan.

Baginya, tracing ini sangat penting untuk mencegah penularan virus. Bahkan, ia mengaku tidak menutup kemungkinan karyawan yang berasal dari Surabaya akan dilakukan treatment atau pengobatan seperti yang sudah dilakukan selama ini kepada warga positif Covid-19.

“Treatmentnya nanti akan dites swab dulu. Jika positif dan menunjukkan gejala, akan langsung kami larikan ke rumah sakit yang menangani Covid-19. Sedangkan jika positif tapi tidak menunjukkan gejala, akan kami isolasi di Hotel Asrama Haji,” ia menjelaskan.

BACA JUGA: Lumbung Pangan Jatim di Jatim Expo Sediakan Banyak Varian Harga Beras

Oleh karena itu, kepada seluruh warga yang beraktivitas di Surabaya terutama warga Kota Surabaya diimbau selalu berhati-hati dalam menjalankan aktivitasnya. Sebab, sampai saat ini pandemi Covid-19 belum selesai sepenuhnya di Indonesia, khususnya di Kota Surabaya.

“Ini pandeminya belum selesai, jadi tolong tetap menjaga protokol kesehatan. Jangan lupa selalu patuh menggunakan masker dan sering cuci tangan. Ayo biasakan yang tidak biasa,” ia memungkasi.