JATIMNET.COM, Surabaya – Lumbung Pangan Jatim menyediakan beragam jenis dan harga beras. Tentunya dengan banyak varian kemasan yang ditawarkan. 

 

Mulai dari beras dengan harga Rp45.000 - Rp59.000 untuk kemasan 5 kilogram. Kemudian Rp100.000 - Rp118.000 untuk kemasan 10 kilogram dan Rp 261.400 untuk kemasan 25 kilogram. Harga tersebut menyesuaikan varian kualitas seperti medium, premium, hingga beras berkualitas super. 

 

Koordinator Program Lumbung Pangan Jatim, Erlangga Satriagung, mengatakan semua beras itu bisa didapatkan di anjungan Lumbung Pangan Jatim yang digelar di Jatim Expo (JX) Surabaya Jalan Ahmad Yani, Surabaya.

 

BACA JUGA: Jadi Etalase Beras, Pemprov Masih Andalkan Lumbung Pangan Tekan Harga

 

“Asal beras ini beragam, dari sentra-sentra produsen atau petani yang tersebar di berbagai daerah di Jatim. Di antaranya dari Jember, Jombang, Mojokerto, Nganjuk, dan Kediri,” ujar Erlangga, Kamis, 14 Mei 2020.

 

Ia mengakui konsumen dimanjakan dengan banyaknya pilihan jenis dan kualitas beras dan beragam jenis sesuai dengan karakter daerah di Lumbung Pangan Jatim. Misalnya, masyarakat ingin merasakan beras asal Nganjuk, tersedia di sana. 

 

Disamping banyaknya pilihan, harga yang harus dibayarkan oleh konsumen relatif sangat murah. Karena masing-masing vendor yang memasok beras di Lumbung Pangan Jatim memberikan harga terbaik. Hal ini agar produk mereka kompetitif di tengah banyaknya pilihan. Dengan demikian, hal itu akan menarik minat konsumen untuk membeli.

 

“Ini suatu situasi belanja yang  mungkin tidak pernah ditemui di tempat belanja lain, selain di Lumbung Pangan Jatim,” katanya.

 

BACA JUGA: Di Tengah Pandemi, Pemprov Jatim Gelar Operasi Pasar

 

Sementara itu, sejak dibuka Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa 21 April 2020 lalu hingga Rabu 13 Mei 2020, beras yang terjual mencapai 86,45 ton dengan nilai transaksi mencapai Rp903.791.800. 

 

Capaian penjualan tersebut dihimpun dari tiga model layanan penjualan, yakni penjualan langsung di gedung JX Surabaya, penjualan secara onlin lewat website www.lumbungpanganjatim.com, dan penjualan secara drive thru. 

 

Sementara itu terkait stok bahan pangan lainnya , Erlangga mengatakan sangat cukup dan aman. Harga juga sangat stabil dan di bawah harga pasar karena mengambil dari sentra produksinya. Misalkan telur dari Blitar dan beras dari Jember, Mojokerto, Nganjuk, Bojonegoro, Ngawi, dan lain sebagainya. 

 

Ia optimis Lumbung Pangan ini akan menjadi stabilitator harga bahan pangan di Jatim sehingga harga tidak dipermainkan oleh tengkulak atau spekulan. 

 

BACA JUGA: Pemprov Jatim Beri Bantuan Sembako bagi Ojol di Malang

 

Gula misalnya, jika sebelum ini harganya bisa mencapai Rp18-20 ribu per kilogram, dengan adanya Lumbung Pangan harga menjadi turun di level Rp15 ribu per kilogram. 

 

Apalagi saat ini masyarakat juga bertambah banyak yang mengetahui layanan Lumbung Pangan Jatim dan senang karena ongkos kirim gratis. Dalam sehari, rata-rata transaksi baik online maupun offline mencapai 2 ribu transaksi per hari dari wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik.