Jumat, 27 October 2023 17:31 UTC
no image available
JATIMNET.COM, Gresik - Petrokimia Gresik mendukung optimalisasi produksi minyak bumi dalam negeri, dengan memberangkatkan Green Surfactant.
Pemberangkatan oleh SEVP Operasi Petrokimia Gresik, I Ketut Rusnaya, merupakan berkontribusi pada proyek injeksi "Huff and Puff" di Lapangan Walio, Sorong, Papua Barat.
Menjadi satu-satunya industri dalam negeri yang mampu menghasilkan Green Surfactant, memiliki dua Pabrik Asam Sulfat dengan kapasitas total 1.170.000 ton/tahun.
Salah satu produk intermediate dari pabrik tersebut adalah gas SO3, yang merupakan bahan baku Green Surfactant dengan jumlah melimpah dan kualitas yang stabil.
Pabrik Green Surfactant Petrokimia Gresik berdiri sejak 2020, memiliki kapasitas produksi sebesar 600kL/Tahun dan melakukan banyak sekali improvement.
Bahkan telah memenuhi persyaratan untuk digunakan dalam IOR/EOR, atau sesuai dengan permintaan pasar, diproyeksikan tahun 2026 kapasitas nya mencapai 5500kL/ tahun.
Terpisah, Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo merilis, proyek Huff & Puff di Lapangan Walio dengan skema No Cure No Pay ini dimulai pada bulan November 2023.
Petrokimia Gresik bertugas menyuplai Green Surfactant sebanyak 36.000 liter, diformulasikan oleh PT Dunia Kimia Jaya dan diinjeksikan di lapangan oleh PT Enerproco Global Indonesia.
Green Surfactant sebelum telah melewati beberapa tahapan uji coba yang dipersyaratkan, yaitu IFT 10-3 dan Windsor type III pada uji phase behavior serta dalam uji imbibisi.
"Green Surfactant mampu menghasilkan nilai recovery yang cukup menjanjikan," ungkap Dwi Satriyo Annurogo, Jumat (27/10/2023).
Satu-satunya produk surfaktan ramah lingkungan, untuk mengoptimalkan eksplorasi minyak bumi bermetode Improved Oil Recovery (IOR) dan Enhanced Oil Recovery (EOR).
Green Surfactant diformulasi dengan chemical lain, diinjeksikan ke sumur minyak lalu didiamkan (soaking) beberapa waktu dan diproduksikan kembali di sumur tersebut.
Proses injeksi ini dapat memisahkan minyak bumi yang menempel di bebatuan hingga produksi meningkat, bahkan dari sumur minyak tua yang sudah tidak berproduksi lagi.
"Huff and Puff Green Surfactant di Lapangan Walio nantinya diharapkan berlanjut menjadi pilot project EOR yang dapat semakin menunjukkan kualitas dari produk kami,” tukasnya.
Green Surfactant memiliki potensi pasar yang besar, mengingat harganya lebih kompetitif dan lebih ramah lingkungan, di sisi lain sumur migas di Indonesia juga sangat banyak.